Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Harvest City semakin diminati sektor ritel sebagai tempat untuk ekspansi sejalan dengan pengembangan kawasan yang kian berkembang.
Setelah sebelumnya Kentucky Fried Chicken (KFC) dan Narma Toserba beroperasi di Harvest City, kini giliran BJ Home Supermarket Bangunan menunjukkan ketertarikannya melakukan ekspansi gerai baru ke kawasan ini.
PT Bangunan Jaya Prima membuka gerai BJ Home Supermarket Bangunan tertarik masuk ke Harvest City karena melihat besarnya potensi pasar material bangunan (bahan bangunan) di wilayah Transyogi, khususnya di Cileungsi – Jonggol.
Baca Juga: IHSG masih menguat 0,46% satu jam menjelang akhir sesi I
Harvest City dan BJ Home telah melakukan Penandatangan Perjanjian Kerjasama sewa lahan seluas 1,2 hektare (ha) selama 20 tahun. Di laha itu, BJ Home akan membangun gedung sekitar 3.000 m² dimana pembangunannya akan dimulai pada awal 2020, dan ditargetkan dapat beroperasi di tahun 2021.
Menurut Kevin Suhanto, Direktur PT Bangunan Jaya Prima, selain para penghuni Harvest City yang sekitar 6.000 KK (Kepala Keluarga), serta pesat perkembangan kawasannya, besarnya pangsa pasar ini tidak terlepas dari banyaknya proyek perumahan mulai dari segmen bawah (subsidi) hingga segmen menengah atas di radius hingga 12 km.
“Mengapa kami pilih Harvest City, karena pengembangan kawasannya sangat luas dan aksesnya pun cukup bagus. Pasar yang diharapkan selain warga Harvest City juga banyak perumahan di sekitarnya. Setiap tahun ada ribuan rumah baru yang dibangun di sekitar Cileungsi – Jonggol dan itu yang membutuhkan banyak material bangunan,” kata Kevin dalam keterangan resminya, Jumat (9/8).
Kevin mengatakan, untuk menjangkau pasar yang lebih luas, di 2019 ini BJ Home Supermarket sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah potensial dan strategis, terutama di Jakarta Timur dan Bogor, salah satu di jalur Transyogi.
Baca Juga: Ini capaian program sejuta rumah hingga awal Agustus 2019
Meski sudah terdapat beberapa kompetitor di daerah Cibubur, tapi Kevin tetap yakin prospeknya cukup bagus, sebab radiusnya cukup juah sekitar 8 - 10 km. Ditambah lagi lokasi BJ Home strategis, berada tidak jauh dari gerbang utama Harvest City.
BJ Home pertama kali dibuka di tahun 2003 di perumahan Bumi Serpong Damai (BSD). Harvest City akan jadi gerai ke-7 dan gerai ke-6 akan dibuka di Tegal tahun ini.
“Spesialisasi kita di building material, lantai, sanitary, atap, sampai finishing, cat, lampu, furniture, pintu, handle dan sebagainya. Dibandingkan kompetitor lainnya, produk-produk yang kami jual berkualitas, dan ada brand-brand terkenal, lengkap, serta variasi yang cukup banyak, mengenai harga terjangkau,” ujar Kevin.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Dwigunatama Rintisprima Sentot Sudaryono mengatakan, masukannya BJ Home di Harvest City akan lebih memudahkan penghuni Harvest City dan masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan material bangunan saat merenovasi rumahnya. Selama ini, tempat terdekat yang sangat lengkap untuk membeli material bangunan di sekitar Cileungsi – Jonggol belum ada.
Baca Juga: Rasio restrukturisasi bank besar menurun di semester I
Sebelumnya manajemen Harvest City juga berhasil menarik Kentucky Fried Chicken (KFC) dan Narma Toserba beroperasi di Harvest City, dan mendapat sambutan positif dari warga Harvest City, serta masyarakat sekitar. Kawasan Harvest City sudah dilengkapi berbagai fasilitas-fasilitas yang mendukung aktivitas sehari-hari seperti: pasar, sekolah, toserba, resto, olahraga, rekreasi, dan lain sebagainya.
“Dengan masuknya BJ Home ini maka akan dapat melengkapi fasilitas yang sudah ada di Harvest City. Ke depan, kami akan terus mengembangkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh penghuni, seperti rumah sakit, SPBU, dan masjid." kata Sentot.
Sentot bilang, semakin bertambahnya fasilitas komersial, ternyata diikuti dengan meningkatnya minat masyarakat, khususnya keluarga muda yang belum memiliki rumah untuk tinggal di Harvest City. Saat ini hunian di kawasan ini dipasarkan dengan harga Rp 200 jutaan hingga Rp 500 jutaan.
Baca Juga: Siapkan restrukturisasi utang, Bank BNI: Duniatex perlu atur ulang arus kas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News