Reporter: Lydia Tesaloni, Ridwan Nanda Mulyana, Shintia Rahma Islamiati, Vina Elvira | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang para pebisnis untuk menggelar ekspansi usaha di akhir tahun ini masih terbatas. Setelas lepas dari drama politik nan menegangkan di kuartal ketiga, dunia usaha masih berharap-harap cemas mencermati dinamika nasional dan global. Sebelum memutuskan untuk ekspansi di kuartal terakhir tahun ini, para petinggi perusahaan ingin memastikan situasi makroekonomi berjalan kondusif, termasuk efektivitas realisasi belanja pemerintah pada program populis seperti aneka stimulus, makan bergizi, Koperasi Merah Putih hingga program 3 juta rumah.
Kesimpulan itu tergambar melalui survei terbaru KONTAN, yang tecermin dalam Indeks Keyakinan CEO Indonesia atau Indonesia CEO Confidence Index (ICCI) kuartal IV-2025. Optimisme puluhan chief executive officer (CEO) korporasi di Indonesia mulai meningkat.
Baca Juga: Kelesuan Daya Beli dan Konflik Global Menggerus Keyakinan Petinggi Perusahaan
Pada survei kali ini, ICCI kuartal terakhir 2025 berada di level 3,25. Posisi itu mulai melampaui indeks selama dua kuartal terakhir, yang masing-masing berada di level 3,01 (kuartal III-2025) dan 3,11 (kuartal II-2025). Namun optimisme para CEO di kuartal IV-2025 belum bisa melampaui ICCI kuartal I-2025 di level 3,26.
KONTAN melaksanakan survei terhadap puluhan CEO dari berbagai sektor industri selama bulan September tahun ini. Skor di atas 3 mencerminkan optimisme, dan di bawah 3 memperlihatkan pesimisme pebisnis memandang prospek ekonomi selama kuartal IV-2025.
Secara umum, ICCI kuartal keempat tahun ini masih di atas 3 alias optimistis. Total variabel atau enam indikator penilaian masing-masing berada di atas level 3, alias optimistis. Hanya saja, dalam survei kali ini, sejumlah petinggi perusahaan menyoroti kondisi politik nasional dan rencana ekspansi bisnis.
Baca Juga: Risiko Fiskal Dalam Negeri dan Kebijakan Trump Tekan Keyakinan Pebisnis di Indonesia
Skor politik nasional di level 3,11%, naik 4,71% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq). Namun angka itu anjlok 11,14% secara tahunan (year-on-year/yoy). "Kondisi politik dalam negeri belum memberikan confidence maupun kenyamanan dalam berusaha," kata Presiden Direktur PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), Gita Sapta Adi kepada KONTAN, belum lama ini.
Sedangkan skor ekspansi bisnis bertengger di level 3,46, menyusut 1,70% (qoq) dan merosot 8,22% (yoy). Direktur Utama PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) Antonius Muhartoyo melihat pihaknya akan menahan ekspansi bisnis di akhir tahun ini. "Saat situasi begini, kami hanya akan meningkatkan kualitas SDM dan efisiensi, sambil berharap perusahaan tidak rugi," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini.
Baca Juga: Ekonomi Vietnam Tumbuh 8,22% pada Kuartal III-2025
Adapun Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) Denry Raymond Lelo mengaku tetap melanjutkan ekspansi. "Tetapi dengan pendekatan selektif, terukur dan adaptif," tutur dia.
Ihwal keputusan wait and see untuk ekspansi usaha, sejumlah CEO beralasan masih menunggu ekonomi kondusif dan realisasi belanja pemerintah berjalan efektif, terutama terkait program populis seperti aneka stimulus ekonomi dan program unggulan semisal makan bergizi gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih dan program 3 juta rumah. Para CEO berharap program populis tersebut berjalan efektif, tidak dipaksakan dan berbasis data yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. "Jika dipaksakan, dikhawatirkan hanya akan membuang-buang anggaran saja," ucap Gita Sapta Adi.
Baca Juga: Pertumbuhan Properti Makassar Kian Positif, Investor Bisa Cermati Hal Ini
Belum lagi kebijakan pemerintah yang mengguyur likuiditas senilai Rp 200 triliun ke sistem perbankan nasional, khususnya bank himbara (BUMN). Pengusaha berharap kebijakan ini berjalan sesuai ekspektasi. "Kebijakan ini, apabila dijalankan konsisten, diyakini mampu memperlancar peredaran uang, mendukung aktivitas bisnis, serta mendorong pertumbuhan konsumsi domestik," tutur Direktur Utama PT Hatten Bali Tbk (WINE), Bagus Rai Budarsa.
Tentang Indeks Keyakinan CEO Indonesia
KONTAN melaksanakan survei Indeks Keyakinan CEO Indonesia (ICCI) sejak 2017. Survei ini berlaku tiga bulanan atau kuartalan, terbit di awal bulan setiap kuartal di tahun berjalan (Januari, April, Juli dan Oktober). Survei ICCI menyasar puluhan petinggi perusahaan (Chief Executive Officer/CEO) dari berbagai sektor bisnis di Indonesia.
Ada enam variabel pertanyaan yang diajukan, yakni ekonomi makro, belanja pemerintah, daya beli, ekonomi global, politik nasional dan ekspansi bisnis. Berdasarkan enam indikator tersebut, survei ICCI mengukur tingkat keyakinan para CEO dalam melihat prospek bisnis secara kuartalan.
Rentang skor dalam setiap pertanyaan survei adalah 1 sampai 5. Skor di atas 3 mencerminkan optimisme, dan di bawah 3 memperlihatkan pesimisme pebisnis dalam memandang prospek ekonomi selama tiga bulan ke depan.
Selanjutnya: Prabowo Kumpulkan Menteri di Kediamannya Malam Ini, Ada Apa?
Menarik Dibaca: IHSG Masih Rawan Konsolidasi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (6/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News