kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei Rumah.com : Penjualan apartemen tetap tinggi saat Ramadan


Senin, 11 Juni 2018 / 17:17 WIB
Survei Rumah.com : Penjualan apartemen tetap tinggi saat Ramadan
ILUSTRASI. Rumah.com Melakukan Penyegaran Logo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar properti nasional secara umum mengalami penurunan pada Ramadan. Terkecuali untuk jenis apartemen karena minat generasi milenial terhadap jenis properti ini masih tinggi.

Ketertarikan milenial terhadap properti, khususnya apartemen, juga tercermin dari Rumah.com Property Affordability Sentiment Index. Survei yang dilakukan Rumah.com bersama lembaga survei Singapura, Intuit, menunjukkan bahwa sebanyak 59% responden berusia 20 tahun-39 tahun tertarik membeli apartemen dalam enam bulan ke depan.

Minat yang lebih tinggi lagi ditunjukkan oleh generasi selanjutnya. Sebanyak 61% responden usia 40-60 tahun menyatakan berminat membeli apartemen dalam enam bulan ke depan.

Tingginya minat terhadap apartemen ini tidak lepas dari karakter apartemen, yakni hunian dengan harga yang relatif terjangkau dan berada di lokasi yang strategis sehingga bisa dimanfaatkan juga sebagai investasi.

Menurut Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan, dari sudut pandang konsumen milenial, apartemen adalah properti yang menarik. Letaknya yang strategis mendukung karakter mereka yang aktif dan dinamis. 
Apartemen biasanya terletak tak jauh dari pusat hiburan serta mudah menjangkau akses transportasi. Harganya juga masih bisa dijangkau oleh mereka yang berpenghasilan di bawah Rp10 juta.

"Sementara dari sudut pandang generasi yang lebih tua, mereka yang sudah mapan membidik apartemen sebagai sarana investasi. Kenaikannya lebih pesat jika dibandingkan rata-rata kenaikan rumah tapak. Apartemen juga relatif lebih mudah disewakan ketimbang rumah tapak. Aspek investasi ini juga menjadi pertimbangan generasi milenial." jelas Ike dalam keterangan resminya, Senin (11/6).

Berdasarkan Rumah.com Property Index, harga apartemen secara nasional melonjak drastis dalam tiga tahun terakhir. Peningkatan harga apartemen tetap stabil bahkan meski berada dalam periode Ramadan.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan pada periode Ramadan 2016, misalnya, yang dimulai pada awal Juni 2016 (akhir kuartal kedua) dan berakhir di awal Juli 2016 (awal kuartal ketiga), tren pasar apartemen meningkat 1,1% pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal kedua.

"Selanjutnya, pada periode Ramadan 2017, yang dimulai pada akhir Mei 2017 dan berakhir di akhir Juni 2017 (kuartal kedua), peningkatan juga tetap terjadi. Index menunjukkan kenaikan sebesar 2% pada kuartal III dari kuartal II. Secara tahunan, Index menunjukkan kenaikan harga sebesar 10,5% pada kuartal I 2018 dibandingkan kuartal I 2017," jelasnya.

Tren ini berbeda jika dibandingkan dengan tren pasar properti secara keseluruhan, yang juga mengukur rumah tapak. Pada periode Ramadan 2016, tren pasar properti mulai menurun 0,4% pada III dibandingkan kuartal sebelumnya. Selanjutnya, pada periode Ramadan 2017, penurunan sebesar 0,1% juga terjadi pada kuartal III. Tren pasar properti di fase Ramadan secara tradisional menurun karena pengeluaran konsumen lebih banyak pada belanja konsumtif.

Optimisme pasar properti di sektor apartemen ini dirasakan oleh Agus Susilo, Direktur Utama Cimanggis City Apartment, Depok. Menurutnya, penjualan di bulan Ramadan tetap terjaga. Pada bulan Mei, pihaknya berhasil menjual 51 unit.

Disamping kemudahan pembiayaan seperti cicilan uang muka, gimmick marketing yang disesuaikan dengan event yang sedang berlangsung, seperti Ramadan, tampaknya cukup ampuh untuk menarik minat konsumen.

"Di bulan Ramadan malah meningkat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di periode yang sama. Kebanyakan pembeli apartemen adalah pekerja di sekitar Depok. Ada yang untuk ditinggali, ada yang untuk investasi. Sebanyak 30-40% pembelinya berasal dari kalangan milenial, di bawah 35 tahun, beberapa masih lajang," ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×