Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumah.com melaporkan selama kuartal I 2018 harga indeks properti residensial turun dibanding kuartal sebelumnya. Pada kuartal I-2018 median indeks harga properti ada di kisaran 104,7, turun dari kuartal IV-2017 yang berada di level 105,6. Pelemahan ini terjadi seiring peningkatan pasokan yang terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia.
"Penurunan indeks harga properti residensial nasional pada kuartal I-2018 dipengaruhi oleh penurunan yang terjadi di sejumlah provinsi," ungkap Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com di Jakarta, Rabu (2/5).
Penurunan paling besar dicatatkan oleh Jawa Timur yang mencapai 2,1% kemudian diikuti oleh Banten di level 1,8% dan DKI Jakarta di level 0,39%. Namun beruntung kejatuhan harga produk residensial masih tertahan oleh kenaikan harga di sejumlah provinsi seperti Jawa Barat naik 1,3% dan Jawa Tengah naik 0,6%.
“Sementara itu dari sisi suplai properti residensial secara nasional, berdasarkan Rumah.com Property Index mengalami kenaikan sebesar 6,8% pada kuartal I-2018 dibandingkan dengan kuartal IV-2017," papar Ike.
Menurut Ike, tren pasokan bergerak fluktuatif dalam setahun terakhir. Di kuartal I-2018 indeks pasokan properti residensial secara nasional naik 6,8% dari 126,9 menjadi 146,2 dan secara tahunan naik 8,1%. Kenaikan paling tinggi dicatatkam oleh Jawa Timur sekitar 9,1%, kemudian diikuti Jawa Barat 7,4%, sedangkan Jakarta dan Banten pertumbuhannya moderat di level 4,8%.
Ike mengungkapkan sejauh ini transaksi tertinggi masih terjadi pada pembelian rumah pertama. Survei Rumah.com juga menunjukkan minat responden masih fokus pada rumah di bawah harga Rp 750 juta. Sedangkan kalangan investor masih cenderung bersikap wait and see.
Di lain segmen, harga apartemen justru masih bisa mencatatkan kenaikan 2,5%. Kalau di kuartal IV-2017 indeks harganya berada di level 111,3, maka pada kuartal I-2018 menjadi 114,1. Harga apartemen terus tumbuh sejak pertengahan tahun 2018. Kali ini Jakarta dan Jawa Barat memberi kontribusi kenaikan tertinggi sekitar 1,78%.
Tampaknya kenaikan harga terjadi karena penurunan pasokan apartemen. Di kuartal I-2018 pasokan turun 5,5% dari 144,1 menjadi 136,1. Popularitas apartemen terkonsentrasi di kota besar yang memiliki daya tarik bisnis dan wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News