kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.835   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.403   3,08   0,05%
  • KOMPAS100 920   2,46   0,27%
  • LQ45 718   1,03   0,14%
  • ISSI 203   1,09   0,54%
  • IDX30 375   0,64   0,17%
  • IDXHIDIV20 453   -0,91   -0,20%
  • IDX80 104   0,41   0,39%
  • IDXV30 110   -0,31   -0,28%
  • IDXQ30 123   0,16   0,13%

Surya Semesta cari investor utang US$ 200 juta


Selasa, 09 Juni 2015 / 20:40 WIB
Surya Semesta cari investor utang US$ 200 juta
ILUSTRASI. Jadwal lengkap kereta (KA) Prameks, Selasa-Sabtu, 26-31 Desember 2023


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk akhirnya resmi mengantongi persetujuan restu pemegang saham untuk melakukan penerbitan surat utang (notes) senilai US$ 200 juta. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar siang ini.

Kini, perusahaan berkode saham SSIA ini akan mencari investor. “Kami akan roadshow ke Singapura, Hongkong dan Inggris,” ungkap Johanes Suriadjaja, Presider Direktur PT Surya Semesta Indonesia Tbk di Jakarta, Selasa (9/6).

Rencananya aksi itu akan dimulai pada pertengahan bulan ini. Meski beberapa persyaratan sudah dipenuhi, tetapi Johanes masih membuka kemungkinan untuk melakukan penundaan. Menurutnya kalau memang setelah hasil roadshow nanti bunga penerbitan surat utang ini tidak seperti yang diharapkan pada kisaran 7% sampai 8% bisa saja proses tersebut ditunda.

“Kondisi pasar kan sedang bergejolak. Kami kan punya waktu 1 tahun setelah persertujuan pemegang saham,” imbuhnya. Nantinya surat utang tersebut akan dicatatkan dan diperdagangkan di Singapore Exchange Securites Trading Limited.

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan Surya Semesta dan juga anak usahanya. Sekitar 57% atau senilai US$ 114 juta dialokasikan ke anak usahanya PT Surya Cipta Swadaya guna pembelian lahan, 28% atau sekitar US$ 56 juta digunakan untuk melunasi obligasi yang dilakukannya tahun 2012 dan sisanya 15% digunakan untuk penambahan modal kerja perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×