Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen saniter, fitting, dan peralatan sistem dapur, PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) mengandalkan segmen ritel untuk menopang penjualan. Pasalnya, penyerapan saniter untuk proyek diprediksi bakal seret di sepanjang 2020.
Marketing Departement Manager TOTO Rudianto berterus terang, awalnya TOTO berharap lebih terhadap prospek bisnis di 2020.
Namun adanya tekanan virus corona yang berimbas pada ekonomi global membuat TOTO khawatir soal pertumbuhan properti dalam negeri. Kata Rudianto, industri properti khawatir akan semakin melandai karena pengusaha menahan pembangunan proyek.
Baca Juga: Pasar lesu, Surya Toto (TOTO) tahan ekspansi tahun ini
"Kalau dari ritel, TOTO masih tetap optimistis. Pasar ritel lebih menjual untuk kebutuhan rumah tinggal dan renovasi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).
Tak heran TOTO mengandalkan pasar ritel, sebab komposisi ritel mendominasi atau sebesar 70% dan 30% diisi proyek.
Sementara tetap mengisi pasar saniter high end, TOTO akan memperbesar penjualan ke segmen middle low. Dia melihat adanya peluang yang besar dengan mulai beralihnya masyarakat dari toilet jongkok ke toilet duduk.
Rudianto melihat saat ini akses toilet duduk masih kecil sehingga peluang yang bisa direngkuh pun cukup besar.
Di sisi lain, TOTO juga melihat peluang pasar Indonesia Timur masih luas karena pembangunan belum pesat seperti di Indonesia bagian Barat.
Makanya, pada tahun lalu TOTO sudah ancang-ancang ekspansi dengan membangun pabrik di Gresik untuk mengisi pasar di Indonesia Timur.
Adapun Rudianto mengungkapkan strategi untuk mengisi pasar menengah ke bawah, TOTO sedang menggenjot produksi untuk produk middle low.
Baca Juga: Surya Toto (TOTO) harapkan penjualan eskpor di tahun depan
Asal tahu saja saat ini total utilisasi pabrik TOTO di kisaran 80% - 90% untuk memenuhi pasar lokal dan ekspor. Adanya permintaan yang melambat, TOTO jadi menutup satu line produksinya.
TOTO tidak bisa berharap banyak di 2020 sehingga Rudianto memprediksi kinerja TOTO di tiga bulan pertama tahun ini akan sedikit turun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, TOTO telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$ 5 juta untuk keperluan peremajaan dan perawatan mesin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News