kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.342.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suryanesia Akan Perluas Bisnis energi Baru Terbarukan (EBT)


Jumat, 06 Januari 2023 / 09:38 WIB
Suryanesia Akan Perluas Bisnis energi Baru Terbarukan (EBT)
ILUSTRASI. Suryanesia mengumumkan penyelesaian pendanaan tahap awal senilai Rp 31 Miliar. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang energi terbarukan Suryanesia mengumumkan penyelesaian pendanaan tahap awal senilai Rp 31 Miliar.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh Intudo Ventures dengan partisipasi dari sejumlah investor yang mencakup para eksekutif perusahaan konsultan manajemen terkemuka, dana ekuitas swasta, dan dana investasi milik pemerintah.

Sebagai pembiayaan eksternal pertama Suryanesia, Founder dan CEO Suryanesia, Rheza Adhihusada berharap, pendanaan tersebut dapat dialokasikan untuk biaya operasional guna memperluas bisnis. Sehingga dapat mendorong percepatan pemanfaatan energi hijau di Indonesia.

Baca Juga: Kembangkan PLTA, Arkora Hydro (ARKO) Mencaplok Saham Arkora Kalimantan Energi Hijau

Rheza menjelaskan, dengan pembiayaan tersebut, Suryanesia berencana untuk mengembangkan timnya guna mempercepat upaya pemasaran dan pembangunan proyek.

Selain itu, perusahaan memiliki rencana jangka panjang untuk memperluas ke segmen produksi listrik tenaga surya. Seperti tenaga angin, penyimpanan baterai, dan sejenisnya. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang mengalami peningkatan secara komprehensif di Indonesia.

Rheza mengatakan, Suryanesia yang bergerak dalam bidang komersial dan industri. Suryanesia tidak menjual panel surya, melainkan menyewakannya lewat layanan Solar-as-a-Service.

Suryanesia akan membiayai di awal, memasang, mengoperasikan, dan memelihara pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap milik klien. Energi bersih yang dihasilkan dapat membantu klien menghemat tagihan listrik dan mengurangi emisi karbon.

Rheza mengakui, Solar-as-a-Service merupakan daya tarik besar untuk klien yang memiliki ruang atap yang luas dan konsumsi listrik yang tinggi. Seperti beberapa klien Suryanesia merupakan pemilik mal.

Serta produsen di sektor Fast Moving Consumer Good atau FMCG seperti produk makanan dan minuman kemasan, perlengkapan mandi, produk pembersih, dan lain-lain.

Lalu, sektor tekstil, farmasi, plastik, barang industri, dan furnitur.

“Mereka dapat menghemat sekitar Rp 300-700 juta setiap tahunnya,” ujar Rheza, Rabu (4/1).

Baca Juga: Terapkan Green Economy, 95% Penggunaan Listrik Sido Muncul Sudah Ramah Lingkungan

Rheza menuturkan, solusi tersebut juga menarik bagi perusahaan multinasional dan perseroan. Karena dapat membantu dalam upaya dekarbonisasi untuk memenuhi target keberlanjutan lingkungan.

Rheza menambahkan, Suryanesia mempunyai Insiyur ahli sebagai Head of Engineer Suryanesia, yaitu Nikesh Shamdasani, yang memiliki keahlian teknik yang mendalam dan mumpuni dan telah memasang sistem tenaga surya 17 MWp di seluruh Indonesia.

Lalu di bidang pengembangan bisnis dipimpin oleh Head of Business Development, Grant Adsit, yang sebelumnya menjabat sebagai Marketing Executive di Colliers sebagai konsultan dalam strategi real estate.

“Misi kami adalah membantu konsumen, pelaku bisnis, dan pemerintah untuk memanfaatkan informasi teknologi dan menawarkan solusi baru yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim,” ucap Rheza.

Rheza menuturkan, Indonesia berperan penting dalam penyelesaian masalah perubahan iklim. Terlebih sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia yang diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 pada tahun 2050.

“Kami sangat senang dapat membantu klien kami melakukan penghematan sekaligus go green, dan dengan demikian hal tersebut dapat mempercepat transisi Indonesia menuju energi terbarukan,” tutur Rheza.

Baca Juga: Genggam Renewable Energy Certificate, Danone Berharap Bisa Penuhi Target Bauran EBT

Suryanesia berkomitmen untuk memberikan kemudahan kepada klien dengan menyediakan layanan end-to-end. Termasuk memberikan edukasi kepada klien, pelayanan teknik, dan manajemen regulasi untuk memastikan klien tetap merasa tenang dalam menikmati penghematan energi.

Tim Suryanesia juga melakukan kajian struktural yang komprehensif serta memberikan rekomendasi penguatan untuk memastikan bangunan klien aman untuk pemasangan panel surya.

Founding Partner Intudo Ventures, Patrick Yip meyakini selama satu dekade ke depan, Indonesia akan berperan penting dalam upaya dekarbonisasi. Dia menilai, penawaran Solar-as-a-Service Suryanesia membantu pemangku kepentingan komersial dan industri untuk mengurangi jejak karbon sambil meningkatkan keuntungan.

“Kami sangat senang bergabung dengan tim Suryanesia dalam misi ini, serta turut mendukung upaya mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau untuk Indonesia,” tutur Patrick Yip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×