Genggam Renewable Energy Certificate, Danone Berharap Bisa Penuhi Target Bauran EBT

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danone Indonesia menyebut pemanfaatan sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) merupakan salah satu upaya memenuhi komitmen Danone Group yang berambisi menggunakan 100% energi terbarukan pada 2030.

Sekadar catatan, pabrik Danone-AQUA Mambal, Bali, memperoleh REC dari PLN sebesar 800 MWh pada awal September 2022. Ini mengingat Danone-AQUA memasang PLTS Atap pada pabrik tersebut dengan kapasitas 704 KWp dan dapat menghasilkan listrik 1.050 MWh per tahun.

Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia mengatakan, REC merupakan produk energi terbarukan yang transparan, akuntabel, terjangkau, memenuhi standar internasional, serta dapat mendukung berkembangnya investasi atas infrastruktur energi terbarukan.

Baca Juga: Sertifikat Energi Baru Terbarukan (REC) Milik PLN Digandrungi Kalangan Industri

Dengan meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan pada fasilitas pabrik tersebut, maka Danone Indonesia dapat meraih capaian Key Performance Index (KPI) Environmental Sustainability Governance (ESG) yang positif. Terlebih lagi, di penghujung 2022, Danone secara global berhasil masuk ke dalam FTSE4Good Index.

“Lewat indeks tersebut, kinerja Danone diukur dan dijadikan acuan bagi para investor yang ingin melakukan pembiayaan pada bisnis yang memenuhi standar keberlanjutan dan tanggung jawab perusahaan,” ungkap Arief, Kamis (29/12) lalu.

Baca Juga: Alasan Pelaku Usaha Berminat Memiliki Sertifikat Energi Terbarukan (REC) PLN

Ia menambahkan, Danone Indonesia telah membangun peta jalan menuju tercapainya komitmen pada 2030, sekaligus mendukung target pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 23% pada 2025. Salah satu upayanya dengan memasang PLTS Atap di seluruh pabrik Danone yang ada di Indonesia hingga 2025.

Selain itu, Danone Indonesia juga berupaya mengakselerasi transisi energi hijau di Indonesia dengan mencari opsi penyediaan energi terbarukan yang inovatif. “Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan skema pendanaan yang paling efisien dan kompetitif,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News