Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT ASI Pudjiastuti Aviation, pemilik maskapai Susi Air menargetkan jumlah penumpang 600.000 orang tahun ini. "Tahun lalu, kami berhasil mengangkut 35.000-40.000 penumpang setiap bulannya," ujar Susi Pudjiastuti, Presiden Direktur Susi Air di Jakarta, Kamis (12/4).
Untuk mencapai target tersebut, Susi Air akan melayani 200 penerbangan setiap harinya. Selain itu, Susi bilang, akan menambah frekuensi penerbangan tersebut dengan menambah armada baru tahun ini.
Perseroan berencana mendatangkan 16 pesawat tahun ini dengan kebutuhan belanja modal sekitar US$ 100 juta atau sekitar Rp 900 miliar. Karena kas internal perseroan tidak mencukupi, Susi Air berencana mencari pinjaman bank.
Perseroan akan menjajaki pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Saat ini, Susi Air memiliki 31 pesawat jenis Cessna C208B Grand Caravan, tujuh unit Pilatus PC-6 Porter, tiga unit Piaggio P180 Avanti, dan dua unit helikopter. Pesawat jenis Cessna selama ini dioperasikan untuk rute-rute antarkabupaten di pedalaman Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Pesawat berkapasitas 12 kursi-14 kursi ini dipesan langsung dari Cessna Aircraft Company yang bermarkas di Wichita, Kansas, Amerika Serikat. Sementara Piaggio P180 Avanti adalah pesawat turboprop bermesin ganda dari Italia yang dibuat Piaggio Aero berkapasitas sembilan kursi.
Perseroan juga berencana untuk menambah belasan jalur penerbangan baru di Jawa, Kalimantan dan Indonesia Timur. Diantaranya jalur penerbangan yang akan dibuka itu adalah, Cilacap-Yogyakarta, Cilacap-Semarang, Jakarta-Cilacap dan beberapa rute lain yang melintasi Jayapura.
Selain itu juga akan ada rute penerbangan yang Samarinda, Kalimantan Timur dan Ketapang, Kalimantan Barat. Ekspansi Susi Air ini dilakukan setelah perusahaan menang tender rute penerbangan bersubsidi di dua lokasi satuan kerja (satker) penerbangan Samarinda dan Ketapang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News