Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Penurunan kinerja penjualan wholesale yang dialami Suzuki memaksanya turun peringkat ke posisi empat penjualan nasional. Tapi, hasil yang diperoleh Suzuki ini diakui Endro Nugroho, Direktur Senior Dua Roda PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) justru positif dari segi keseimbangan pasokan dan menghindari stok yang menumpuk.
Endro menjelaskan, kondisi pasar sepeda motor yang lagi lesu dalam tiga bulan pertama tahun ini membuat Suzuki Indonesia sengaja mengurangi pasokan ke diler. "Dengan menurunnya penjualan wholesale, otomatis kami hanya memasok sesuai kebutuhan diler saja," jelas Endro kepada KompasOtomotif, Kamis (16/4).
Saat ini, kata Endro, Suzuki Indonesia lagi fokus menyehatkan kondisi diler guna kinerja lebih baik di masa depan. Dengan mengurangi penjualan wholesale, Suzuki mengaku berhasil mengurangi stok diler level nasional ke posisi sehat.
"Bayangkan, hanya dalam satu bulan kami (Suzuki Indonesia) berhasil mengurangi stok ke level 1,9 bulan, jadi sehat kondisnya sekarang ini," beber Endro.
Jika SIS sebagai ATPM tetap mendorong pasokan stok, maka kondisinya dipastikan membebani dealer. Pengusaha dealer lantas harus mencari gudang untuk menyimpan unit yang belum terjual. Dari sisi ATPM, akan mengeluarkan insentif tambahan untuk mendorong penjualan.
"Kondisi ini overstock juga berbahaya untuk perusahaan pebiayaan, semakin banyak orang yang dipaksa membeli sepeda motor, otomatis jumlah tarikan juga meningkat, pasalnya 70 persen penjualan sepeda motor itu datangnya dari kredit," tukas Endro.
Meski dalam tiga bulan pertama terus menurun, Endro optimis sampai akhir tahun, Suzuki Indonesia akan kembali menunjukan kinerja positifnya. (Agung Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News