kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Synthesis Development mulai serah terima unit Samara Suites April 2021


Selasa, 09 Maret 2021 / 23:29 WIB
Synthesis Development mulai serah terima unit Samara Suites April 2021
ILUSTRASI. proyek properti superblok?apartemen, perkantoran dan pusat belanja?Synthesis Square dari pengembang Synthesis Development


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia setahun terakhir, tak dapat dipungkiri telah meluluhlantakkan banyak sektor, termasuk di dalamnya sektor properti.

Data DPP Real Estat Indonesia (REI) memperlihatkan, selama masa pandemi semua sub-sektor properti Tanah Air mengalami koreksi.

Pasar perumahan tercatat turun 50%, perkantoran turun 70% - 75%, pusat belanja (mal) turun 85%, sementara hotel paling terkena imbas dengan penurunan 90% - 95%.

Asnedi, Channel Manager Synthesis Development menjelaskan, selama pandemi, penjualan properti secara general banyak terpengaruh dan sempat mengalami penurunan. Kendati demikian, Synthesis Development berkomitmen merampungkan Samara Suites sesuai jadwal.

“Saat ini, unit di Samara Suites telah terjual 95% dan serah terima akan dimulai Bulan April 2021,” kata Asnedi dalam keterangan resminya, Selasa (9/3).

Baca Juga: Synthesis tetap melanjutkan pembangunan Samara Suites

Asnedi mengatakan, apartemen di area CBD Jakarta yang sekelas dengan Samara Suites sudah tidak ada lagi yang dibangun. Kalau pun ada, hanya produk lama yang dirilis kembali.

Menurutnya, langkanya pembangunan apartemen di area CBD disebabkan harga lahan mahal, sulitnya perizinan, dan harga sudah terlalu tinggi.

“Jadi, Samara Suites yang hanya memiliki single tower dengan 292 unit apartemen eksklusif, hand over di Bulan April 2021, serta harga yang di bawah rata-rata, tentu akan jadi investasi yang menarik,” katanya.

Kelebihan lain dari Samara Suites yang tak dimiliki banyak proyek apartemen lain adalah lokasinya yang berada di titik 0 Stasiun LRT dan TransJakarta—yang terkoneksi dengan jalur MRT.

Menurutnya, perkantoran dan hunian yang terkoneksi dengan public transportation, memiliki nilai sewa dan tingkat okupansi yang tetap baik, meski di tengah krisis akibat pandemi.

Menyoal investasi, Samara Suites telah mengalami kenaikan harga (capital gain) lebih dari 100% sejak awal dirilis. Bila saat awal diluncurkan harga masih berkisar Rp26 juta per meter persegi, kini harganya sekitar Rp55 juta per meter persegi.

Untuk pendapatan pasif dari sewa unit pun terbilang menggiurkan. Pasalnya, yield unit apartemen ini bermain di kisaran 7% - 12% per tahun.

Edi melihat, apartemen yang banyak terkoreksi saat ini, umumnya yang berada di dalam satu kawasan superblok dengan jumlah unit yang banyak. Investasi di Samara Suites termasuk yang tidak tergerus kondisi ekonomi saat ini, karena hanya memiliki single tower dengan hanya 292 unit.

“Syntheis Square dirancang menjadi kawasan mixed-use dengan dua tower office dan satu tower apartemen. Saat ini, office tower pertama telah tersewa 90%. Satu tower office lagi akan dikembangkan dengan kelas premium setinggi lebih dari 40 lantai,” ungkap Edi.

Untuk menuntaskan penjualan Samara Suites, imbuhnya, pihak pengembang melakukan strategi dengan memberikan harga dan cara bayar yang bisa di-customized. Jadi, bila berminat, calon konsumen bisa melakukan negosiasi harga dan memilih cara bayar yang diinginkan.

“Uang muka dan termin pembayaran bisa dinegosiasikan sesuai kebutuhan konsumen. Hingga saat ini, cara tunai bertahap (installment) selama dua tahun masih menjadi pilihan utama dengan DP 20%. Nah, bila Anda membayar DP sekarang, Bulan April Anda sudah bisa pindah ke Samara Suites,” jelas Edi.

Di masa pandemi ini, Synthesis Development memilih untuk mengevaluasi beberapa proyek yang tengah dan akan dikembangkan ke depan. Edi mengatakan, pihaknya masih wait and see dan menimbang-nimbang secara cermat produk mana yang akan merilis.

Baca Juga: Anda tengah mencari rumah idaman? Berikut tiga pilihan di Jabodetabek

“Kami sebenarnya harus merilis minimal tiga proyek tahun ini, tetapi kami juga mesti melihat kondisi pasar. Kalau konsep dibuat lima tahun yang lalu, tentu harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Jika memaksakan konsep awal dengan situasi sekarang, bisa jadi produk tidak akan diserap pasar. Jadi konsep proyek harus dievaluasi dengan melihat pasar ke depan,” urainya.

Edi memberi contoh, rumah-rumah berukuran besar akan di-resize menjadi lebih kecil, sehingga ticketing price sesuai dengan pangsa pasar. Konsep desain dan layout rumah juga sudah harus disesuaikan dengan kondisi pandemi. Misalnya, sekarang orang butuh ruang kerja, roof top, dan ruang santai.

“Kita tidak tahu sampai kapan pandemi berlangsung. Dan pandemi ini sudah mengubah cara hidup dan kebiasaan orang, sehingga rumah pun harus disesuaikan. Dulu powder room— toilet kecil dibuat khusus untuk tamu—di dalam rumah sempat ditinggalkan, namun setelah pandemi kembali diminati,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×