kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tahapan blokir nomor telepon dimulai


Kamis, 01 Maret 2018 / 14:46 WIB
Tahapan blokir nomor telepon dimulai
ILUSTRASI. REGISTRASI KARTU TELEPON PRABAYAR


Reporter: Ahmad Febrian, Klaudia Molasiarani | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, jumlah nomor yang sudah melakukan  registrasi kartu prabayar menembus 305 juta. Pencapaian  itu mendekati jumlah nomor prabayar yang beredar di Indonesia sebanyak 376 juta.

Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Komimfo Ahmad M Ramli mengatakan, per  28 Februari 2018, registrasi ulang kartu prabayar sudah berakhir. Selanjutnya, Kominfo bakal melakukan pemblokiran bertahap terhadap nomor-nomor pelanggan yang belum registrasi.

Ada tiga tahap pemblokiran  nomor telepon yang tak mendaftar ulang dan berlangsung mulai hari ini. "Mulai 1 Maret 2018 pemblokiran layanan panggilan keluar dan layanan pesan singkat keluar," katanya, Rabu (28/2).

Proses pemblokiran tahap pertama berlangsung satu bulan hingga 31 Maret 2018. Pemblokiran tahap dua mulai 1 April. Pemblokiran total per 1 Mei 2018.

Selama belum pemblokiran total, pelanggan masih dapat melakukan registrasi ulang. Ketika nomor pelanggan sudah diblokir lalu melakukan registrasi ulang, pemblokiran dibuka dalam hitungan jam.

Sutrisman, Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), menambahkan, operator mengirim pemberitahuan ke pengguna ponsel terutama tentang batas waktu registrasi. Operator rutin menyampaikan laporan ke Kominfo terkait progres pelaksanaan registrasi, termasuk jumlah pelanggan yang terdaftar. "Sosialisasi sudah,  melalui SMS blast, media sosial dan sebagainya," klaimnya.

Mengenai potensi kerugian bisnis akibat nomor tidak teregistrasi sehingga diblokir total, M Danny Buldansyah, Wakil Direktur Tri Indonesia mengaku belum tahu. "Rasanya tidak signifikan," sebutnya. Tri Wahyuningsih, GM Corporate Communication XL Axiata menimpali," Terlalu awal untuk memprediksi."

Tapi ada PR lain bagi Kominfo, yakni mengecek validasi data. Berdasarkan data kuartal III-2017, jumlah pelanggan Telkomsel sekitar 190 juta. Sementara pelanggan  XL Axiata tahun 2017 sebanyak  53,5 juta. Artinya, ada pelanggan dua operator ini yang belum mendaftar.

Yang menarik, pelanggan Indosat Ooredoo per kuartal III-2017 sebanyak 97 juta. Sementara yang mendaftar sudah 101 juta pelanggan.

Apakah itu pelanggan fiktif atau ada lonjakan jumlah pelanggan Indosat Ooredoo  di saat-saat terakhir? "Kami akan menyisir data-data tersebut," ujar Agung Harsoyo, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×