Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) akan melakukan ekspansi ke beberapa bisnis tambang pada 2023, salah satunya nikel. Itu sejalan dengan langkah pemerintah yang sedang fokus menggenjot industri baterai listrik.
Direktur Utama BSML David Desanan Anan Winowod mengatakan, percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik akan semakin meningkatkan kebutuhan akan angkutan barang tambang.
Selain itu, bisnis logistik perusahaan juga akan terdorong peningkatan investasi smelter yang berpotensi meningkatkan kebutuhan transportasi barang tambang.
"Apalagi, meningkatnya operasi pelabuhan baru juga berpeluang meningkatkan pangsa pasar untuk jasa layanan pengurusan dokumen kapal," kata David dalam keterangan resminya, Selasa (5/12).
Baca Juga: Loyo Hari Ini, Begini Proyeksi IHSG Besok, Selasa (5/12)
David menyebut, BSML telah menggunakan dana IPO untuk modal kerja, pinjaman modal kerja anak usaha, dan pembayaran pinjaman bank. Ke depan, pihaknya akan fokus memberikan layanan yang mengutamakan kualitas, memberikan harga sewa kompetitif dan mengutamakan keselamatan dan ketepatan waktu layanan.
BSML menargetkan pangsa pasar sebesar 6% melalui pengembangan aset dalam 5 tahun. Tahun ini, BSML menambah pengoperasian armada sebanyak ± 5 set tug boad dan barges yang bersumber dari sewa dan kerjasama dengan pihak lain.
"Saat ini kami memiliki total 8 kapal tug boats dan 7 kapal barges dan berdasarkan jumlah aset yang beroperasi di antara perusahaan sejenis, kami baru memiliki pangsa pasar 2% sehingga masih ada ruang untuk berkembang lagi," ujar David.
Hingga kuartal III 2022, BSML mencetak kinerja cukup menggembirakan. Laba bersih BSMLmencapai Rp 10,8 miliar atau melesat 253% dari periode sama tahun lalu (year on year (YoY).
Kenaikan laba bersih ini ditopang pendapatan bersih yang juga meroket hingga 367% secara YoY menjadi Rp 214,21 miliar hingga September 2022.
Pencapaian laba bersih hingga September 2022 ini juga sudah mencapai 247% dari laba bersih sepanjang tahun 2021 yakni Rp 4,38 miliar. Sedangkan pendapatan usaha di kuartal ketiga ini juga sudah 350% di atas pencapaian pendapatan di 2021 senilai Rp 61,16 miliar.
David menjelaskan kenaikan pendapatan perusahaan ditopang oleh tiga segmen bisnis, terutama bisnis penyewaan kapal (time charter) yang dominan hingga mencapai 82,85% dari total pendapatan per kuartal ketiga tahun ini.
Secara rinci, pendapatan time charter melesat 1.795% menjadi Rp 177,47 miliar dalam 9 bulan hingga kuartal ketiga, dari periode yang sama tahun lalu Rp 9,36 miliar, pendapatan freight charter juga naik 26% menjadi Rp 34,97 miliar dari sebelumnya Rp 27,83 miliar.
Pendapatan bisnis management service menjadi Rp 403,75 juta, turun 95% secara YoY. Sementara pendapatan bisnis trading melesat 381% menjadi Rp 1,36 miliar dari sebelumnya Rp 282,68 juta.
Baca Juga: Menilik Tren Perusahaan yang akan IPO pada Kuartal IV 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News