Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Industri baja dalam negeri mulai sumringah. Seiring membaiknya permintaan, harga baja domestik diperkirakan bakal menguat tahun depan.
Krakatau Steel, salah satu perusahaan baja lokal, memperkirakan rata-rata harga baja bakal naik 5%. "Kenaikan harga tersebut masih akan berada pada kisaran normal," papar Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel Irvan Kamil Hakim, kemarin (20/10).
Menurut hitungan pabrik baja lokal yang bermarkas di Cilegon itu, harga baja canai panas atau hot rolled coil (HRC) akan mencapai Rp 8.500 per kilogram (kg) awal tahun depan. Kini, harganya masih Rp 8.100 per kg.
Harga baja canai dingin alias cold rolled coil (CRC) yang saat ini Rp 9.000 per kg, pada kuartal I 2010 diperkirakan mencapai Rp 9.500 per kg. Sementara batang kawat atau wire rod bakal naik menjadi Rp 7.500 per kg, dari harga sekarang Rp 7.150 per kg.
Otomatis, harga produk hilir seperti paku, besi beton dan seng lembaran juga naik. Diperkirakan, harganya naik sekitar 3% dari harga rata-rata di kuartal empat 2009.
Harga paku, misalnya, diprediksi akan naik jadi Rp 9.900 per kg dari Rp 9.600 kuartal ini. Sementara harga besi beton yang saat ini Rp 7.100 per kg diperkirakan akan naik menjadi Rp 7.400. Adapun harga seng lembaran naik dari Rp 34.000 per lembar menjadi Rp 34.500 per lembar pada kuartal I tahun depan.
Selain karena membaiknya permintaan, harga produk baja hulu dan hilir juga bakal terbantu menguatnya pasar produk domestik dalam negeri. Hal ini berkat penerapan safe guard pada produk baja impor, khususnya paku. "Safe guard itu memang diberikan lantaran pemerintah yakin bahwa industri hulu baja domestik sudah semakin baik secara kualitas maupun efisiensi produk," ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan, Eddy Putra Irawadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News