kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan, Pertamina EP alokasikan US$ 90 juta untuk eksplorasi potensi cadangan


Jumat, 11 Oktober 2019 / 20:11 WIB
Tahun depan, Pertamina EP alokasikan US$ 90 juta untuk eksplorasi potensi cadangan
ILUSTRASI. Pertamina-Pertamina EP Cepu


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP berencana menyiapkan dana alokasi eksplorasi sebesar US$ 80 juta hingga US$ 90 juta di tahun 2020.

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan dana yang disiapkan tidak jauh berbeda dengan yang disiapkan pada tahun ini.

"Masih ada potensi cadangan meski tidak besar, sekitar 10 million barrels of oil equivalent (mmboe) hingga 20 mmboe," terang Nanang ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (11/10).

Nanang menuturkan, potensi cadangan tersebut tersebar di semua asset Pertamina EP. Pada tahun ini Pertamina EP mengalokasikan dana eksplorasi sebanyak US$ 81 juta dimana realisasinya baru mencapai 50%.

Baca Juga: Pertamina EP Cepu memulai tajak sumur proyek Jambaran Tiung Biru

Menurut Nanang, sejauh ini potensi cadangan migas yang berhasil ditemukan mencapai 37 mmboe. Potensi ini tersebar di Randu Wangi, Jawa Barat dan Sumur eksplorasi Morea.

Dikutip dari laman resmi Pertamina, Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP Alfian Husein menuturkan, penemuan cadangan gas tersebut dipastikan setelah Tim Exploration Drilling Morea-001 dari Pertamina EP melakukan Drill Stem Test (DST) atau uji kandung lapisan pada batuan karbonat Formasi Mentawa.

Sebelumnya Alfian Husein menyampaikan, pada Februari 2019, Exploration Drilling Team Pertamina EP juga berhasil menemukan cadangan migas dari sumur Randuwangi di kawasan Subang Jawa Barat, yang diperkirakan sebesar 15 juta barel setara minyak (MMBOE). 

Penemuan cadangan migas baru ini bagi Pertamina EP diperuntukkan menjaga tingkat produksi minyak dan gas di area Pertamina EP Asset-3, Jawa Bagian Barat.

Nanang menambahkan, sejauh ini memang belum ada ketentuan seputar besaran dana alokasi dari pemerintah. Namun, ia menegaskan pemerintah mendorong para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk lebih agresif dalam melakukan eksplorasi. Adapun, pada tahun depan Pertamina EP merencanakan eksplorasi pada wilayah Sumatra Utara.

Lebih lanjut Nanang bilang ada sejumlah kendala dalam proses eksplorasi.

"Masih terkendala izin dari pemerintah daerah, pembebasan lahan yang harganya tidak sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) serta persinggungan lahan dengan area perhutanan," tandas Nanang.

Kontan.co.id mencatat, Pertamina EP menargetkan pengeboran 10 sumur eksplorasi dan 94 sumur pengembangan demi mengerek produksi sepanjang tahun ini.

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, sejauh ini realisasi pemboran sumur eksplorasi baru sebanyak 5 sumur dan dua dalam proses pemboran.

"Sementara sumur pengembangan sudah selesai sebanyak 60 sumur, dan sedang berjalan pemboran untuk enam sumur," terang Nanang ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (4/10).

Nanang menyebut, hingga pengujung tahun nanti Pertamina EP memproyeksikan dapat merampungkan sembilan dari 10 sumur eksplorasi.

Sementara itu, Nanang menegaskan, Pertamina EP memperhitungkan dapat menyelesaikan seluruh pemboran sumur pengembangan.

Pemboran yang masih berjalan hingga pengujung tahun rupanya turut mempengaruhi angka produksi minyak dan gas dari Pertamina EP.

Per September, angka produksi minyak tercatat sebesar 83.690 barel oil per day (bopd) atau sebesar 98,46% dari target yang dicanangkan.

Merujuk target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, produksi minyak Pertamina EP ditargetkan sebesar 85.000 bopd.

Tak jauh berbeda dengan minyak, hasil serupa ditunjukkan lewat produksi gas di mana Pertamina EP mencatatkan produksi sebesar 956 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau sebesar 98,55% dari target yang dicanangkan sebanyak 970 MMSCFD.

Menyikapi hal tersebut, Nanang mengungkapkan belum tercapainya target pengeboran jadi penyebab produksi belum optimal. Untuk itu, Pertamina EP disebut siap merampungkan seluruh target pengeboran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×