kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina EP Cepu memulai tajak sumur proyek Jambaran Tiung Biru


Rabu, 09 Oktober 2019 / 21:09 WIB
Pertamina EP Cepu memulai tajak sumur proyek Jambaran Tiung Biru
ILUSTRASI. Pertamina EP Cepu catat kinerja positif pada Proyek Jambaran-Tiung Biru


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BOJONEGORO. PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melaksanakan prosesi tajak sumur atau spud in proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro. Prosesi ini salah satu dari rangkaian kegiatan untuk mencapai target on stream pada kuartal kedua tahun 2021.

Untuk mencapai on stream itu, proyek yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional ini harus menyelesaikan tajak enam sumur. Yang pertama, akan dimulai dari tapak sumur Jambaran East, yang meliputi tiga sumur pemboran baru, yaitu Sumur JAM-3, JAM-5 dan JAM-8. Sedangkan dua sumur lainnya, terletak di tapak sumur Jambaran Central, yaitu Sumur JAM-6 dan JAM-7.

Baca Juga: Begini kata eks Tim Anti Mafia Migas soal PIMD yang didirikan Pertamina

Lalu, untuk pekerjaan lainnya, adalah mengerjakan re-entry satu sumur existing, yaitu sumur JAM-4 ST dengan melakukan completion dengan rangkaian pipa produksi yang tahan gas H2S.

Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan menyampaikan, untuk mendukung kegiatan tajak sumur itu, ada juga pengerjaan pipa pengumpul sepanjang 6,6 kilometer (km), pengerjaan fasilitas pemrosesan gas atau Gas Processing Facility (GPF) yang telah mencapai 36,91%.

Selain itu pengerjaan jalur pipa fluida yang tersambung dengan CPF Lapangan Banyu Urip, pengerjaan jalur pipa sales gas sepanjang 11,3 km, pembangunan stasiun pengukuran sales gas dan juga pembangunan infrastruktur dan pendukung operasi seperti perkantoran, gudang, bengkel, rumah ibadah dan perumahan.

“Kegiatan Operasi Pengeboran ini telah dimulai sejak September 2019, yang mana PEPC bekerjasama dengan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI),” Ujar Jamsaton di Lapangan JTB, Rabu (9/10). Asal tahu, PDSI menggunakan Rig Nomor 40.3/DSI 1500-E dengan melibatkan 42 kontraktor.

Baca Juga: Pertamina buka kantor pemasaran di Singapura, apa bedanya dengan Petral?

Kelak, produksi gas yang dihasilkan oleh Proyek JTB sebesar 192 MMSCFD. Nantinya, gas itu akan dialirkan melalui Pipa transmisi Gresik-Semarang. Jamsaton berharap, gas itu dapat memberikan multiplier effect , khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Adapun dari 192 mmscfd itu, 100 mmscfd di antaranya sudah dilakukan penjualan jual beli gas (PJBG) antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sementara sisanya masih dalam diskusi pihak PEPC.

Proyek Lapangan JTB ini menelan investasi senilai US$ 1,5 miliar. Nilai itu hasil revisi dari Plant of Development (PoD) sebelumnya yang mencapai US$ 2,1 miliar.

Dengan ditekannya investasi itu, harga gas untuk pelanggan juga ikut ditekan, atau mencapai US$ 6,7 per mmbtu di well head dan US$ 0,9 per mmbtu pada toll fee-nya dari yang sebelumnya di atas US$ 8 per mmbtu.

Baca Juga: Pertamina kaji opsi relokasi proyek DME ke Tanjung Enim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×