kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Tahun Ini, Investasi BUMN Rp 190 Triliun


Senin, 29 Maret 2010 / 09:47 WIB
Tahun Ini, Investasi BUMN Rp 190 Triliun


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test

JAKARTA. Tahun ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan habis-habisan ekspansi usaha. Buktinya, Kementerian BUMN menyepakati, tahun ini investasi total 139 BUMN mencapai Rp 190 triliun.

Investasi BUMN ini lebih besar dibanding investasi pemerintah. "Investasi pemerintah hanya sebesar Rp 83 triliun sementara BUMN mencapai Rp 190 triliun," ujar Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, Jumat (26/3) lalu.

Menurut Said, dari total investasi BUMN tersebut, hanya sekitar 30% atau sekitar Rp 57 triliun berasal dari dana internal perusahaan. Sebesar 70% atau sekitar Rp 133 triliun sisanya akan berasal dari sumber pendanaan perbankan maupun penerbitan obligasi.

Investasi BUMN tahun ini naik 77,6% dibanding investasi BUMN di 2009 yang hanya Rp 107 triliun. Sementara, pada 2008, total investasi BUMN mencapai Rp 128 triliun.

Dari total investasi itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki bujet investasi paling besar, yakni Rp 68 triliun hingga Rp 70 triliun.

Direktur Utama PLN Dahlan Iskan bilang, investasi sebesar itu digunakan untuk membeli transmisi dan membangun pembangkit. Namun, nilai investasi Rp 70 triliun itu tidak akan dihabiskan seluruhnya tahun ini. "Kami besar-besaran untuk investasi sektor kelistrikan karena kami ingin memperbaiki kualitas pelayanan PLN terhadap pelanggan supaya tidak ada pemadaman lagi," kata Dahlan.

Selain PLN, BUMN kedua yang paling besar menganggarkan investasi adalah PT Pertamina. Tahun ini, Pertamina menyiapkan Rp 44 triliun untuk investasi di beberapa bidang. "Sebanyak 70% di antaranya untuk sektor hulu," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Menurut Said, di luar investasi, tahun ini, Kementerian BUMN tetap mematok target perolehan dividen dari BUMN sebesar Rp 28 triliun. "Yang paling besar ditarik adalah Pertamina," lanjut Said.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×