Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menghitung, hingga akhir tahun kemungkinan hanya mampu mencapai laba sekitar 56% dari target yang telah ditetapkan semula.
"Setelah kami hitung-hitung kembali, target laba bersih tidak akan mencapai Rp25 triliun, tapi menjadi tidak lebih dari Rp 14 triliun sampai akhir tahun 2010," kata Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan.
Menurut Karen, ada beberapa hal yang menghambat Pertamina memenuhi target tersebut. Diantaranya, Pertamina merugi akibat pendistribusian BBM bersubsidi, selisih keuntungan antara produk dan harga minyak mentah yang tipis, dan kerugian elpiji 12 kg.
Untuk menyiasati kerugian ini, Pertamina akan mempercepat produksi minyak dan gas untuk menutupi kerugian di bagian hilir. Karen menegaskan, bila kinerja Pertamina masih seperti sekarang ini, perusahaan migas pelat merah ini butuh waktu sampai tahun 2018 guna menyamai Petronas dengan produksi tahun ini yang mencapai 2,5 juta barel setara minyak.
"Kalau mau menyamai produksi Petronas yang sudah 2,5 juta barel, maka Pertamina butuh waktu sampai 2018," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
