Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten PT Sepatu Bata Tbk (BATA) membidik pertumbuhan pendapatan double digit tahun ini dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu.
Direktur BATA, Hatta Tutuko menjelaskan pihaknya optimis tahun ini kinerja pendapatan bisa dapat jauh lebih baik sebab pihaknya merambah ke lini bisnis digital.
"Target pendapatan kami tahun ini bisa mencapai double digit dari tahun 2020. Kami pikir target tersebut sangat realistis dengan kondisi dan rencana kerja yang kami canangkan," jelasnya dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Rabu (16/6).
Fokus pada lini bisnis digital ini dilakukan BATA dengan menyediakan layanan ChatShop, bekerjasama dengan beberapa Key Opinion Leader (KOL) di berbagai media sosial, hingga menawarkan berbagai promosi melalui media sosial dengan menjadi anggota Bata Club Member. BATA berharap dengan strategi ini, anggota Bata Club dapat bertambah 240%.
Baca Juga: Disebut telah lunasi utang, status PKPU Sepatu Bata (BATA) dicabut
Dengan fokus pada lini digital, BATA tidak fokus membuka gerai baru tahun ini. Hatta menyampaikan, per Mei 2021, BATA memiliki sekitar 460 gerai.
Ia tidak menampik bila menutup sementara gerai yang dinilai tidak "profitable" sebanyak 50 gerai. "Tidak ada penutupan toko secara sengaja atau secara besar-besaran. Kami menutup yang dianggap tidak profitable sebab kunjungan menurun akibat pandemi Covid-19," sambungnya.
Dengan penutupan sementara beberapa gerai itu pun, BATA juga terpaksa merampingkan beban dengan pengurangan karyawan. Hatta menjelaskan, hal ini dilakukan dengan tidak memperpanjang kontrak dan jika terpaksa dilakukan PHK, hal itu dilaksanakan sesuai aturan Pemerintah yang berlaku.
Kami juga tidak lakukan PHK besar-besaran, kami tidak lanjutkan kontrak dan PHK yang terpaksa dilakukan, sudah sesuai aturan," ujarnya.
Tak hanya melalui lini bisnis digital, BATA juga optimistis dengan pencapaian kinerja tahun ini karena melihat adanya peningkatan penjualan di masa Lebaran pada kuartal I 2021.
Walau tidak menyebutkan secara detail hasil penjualan yang didapatkan, Hatta memberikan gambaran jika pihaknya berhasil mencetak penjualan yang baik di masa Lebaran 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Di masa Lebaran kuartal I 2021 ini kami berhasil menjual sepatu dengan cukup baik. Kami optimis jika semester II hal ini bisa berlanjut. Kami berharap, tahun ini pun bisa lebih baik dari tahun lalu," ujarnya.
Sementara itu, sepanjang 2020 BATA mencatat rugi sebesar Rp177,76 miliar atau berbalik dari 2019 dengan laba sebesar Rp23,44 miliar. Penjualan neto Perseroan di 2020 tercatat sebesar Rp459,58 miliar atau turun 50,64% dari tahun sebelumnya sebesar Rp931,27 miliar, dengan rugi per saham dasar Rp136,74
Adapun penjualan neto emiten produsen sepatu ini terdiri atas penjualan domestik (pihak ketiga) dan ekspor (pihak-pihak berelasi).
Penjualan domestik tercatat menjadi penyumbang pendapatan tertinggi sebesar Rp456,67 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp921,07 miliar. Sementara itu, penjualan ekspor tercatat Rp2,90 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp9,81 miliar.
BATA mencatatkan adanya penurunan beban pokok penjualan di 2020 menjadi Rp361,65 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp502,69 miliar, beban penjualan dan pemasaran juga turun menjadi Rp215,09 miliar dari sebelumnya Rp273,44 miliar, dan beban umum dan administrasi juha mengalami penurunan menjadi Rp105,25 miliar dari sebelumnya Rp116,84 miliar.
Sedangkan Kas neto yang dihasilkan dari aktivitas operasi tercatat Rp149,45 miliar, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp12,85 miliar, dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp85,71 miliar.
Sepatu Bata mencatatkan liabilitas sebesar Rp297,38 miliar dan ekuitas sebesar Rp477,94 miliar. Adapun total aset perseroan menurun menjadi Rp775,32 miliar dibanding tahun 2019 sebesar Rp863,14 miliar.
Selanjutnya: Sepatu Bata (BATA) bakal tambah gerai offline di tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News