kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.251   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.573   39,61   0,53%
  • KOMPAS100 1.080   10,41   0,97%
  • LQ45 798   4,81   0,61%
  • ISSI 254   -0,37   -0,15%
  • IDX30 413   3,94   0,96%
  • IDXHIDIV20 472   5,11   1,10%
  • IDX80 120   0,54   0,45%
  • IDXV30 125   0,93   0,75%
  • IDXQ30 132   1,30   0,99%

Tak ekonomis, Murphy Oil hengkang dari Indonesia


Jumat, 10 Juli 2015 / 12:41 WIB
Tak ekonomis, Murphy Oil hengkang dari Indonesia


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membenarkan, bahwa Murphy Oil Corporation akhirnya hengkang dari Indonesia. Salah satu alasannya, mereka tidak menemukan cadangan migas yang ekonomis.

Murphy Oil meninggalkan empat Blok Migas yang akan dikembalikan ke Pemerintah dan peralihan kepada perusahaan lain. Di antaranya, dua blok migas yakni Blok Semai II di Papua Barat dan Blok South Barito di Kalimantan Selatan yang akan dikembalikan kepada Pemerintah. Dan, dua Blok lagi akan di ambil alih oleh anak usaha PT PGN (Persero) yakni PT Saka Energi Indonesia di Blok Semai IV dan Blok Wokam di Papua.

Kepala Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi, Elan Biantoro menyebutkan, komitmen eksplorasi Murphy Oil menggarap Blok Migas di Indonesia tidak terdukung dengan cadangan migas yang ekonomis. "Bukan karena apa-apa karena memang geologinya tidak mendukung yang dia cari," katanya di Kantor Santos Indonesia, Ratu Plaza Office Tower Jakarta, Kamis (9/7).

Ia menyampaikan, hengkangnya Murphy Oil bukan berkaitan dengan anjloknya harga minyak dunia. Hal itu dikarenakan prospek bisnis di dua Blok Migas tersebut belum cukum ekonomis untuk skala bisnisnya.

Untuk pengembalian blok tersebut membuthkan waktu yang agak lama. Sebab, ada proses yang harus dilalui seperti mekanisme pengembalian melalui verifikasi data, pengembalian seluruh data, dan pencatatan seluruh aset.

Contohnya, proses pengembalian Blok South Barito kepada pemerintah telah berjalan selama hampir sepuluh bulan dan masih akan berlanjut ke depannya hingga seluruh proses selesai.

"Sebetulnya sepuluh bulan itu untuk yang South Barito, kalau yang Semai II baru belum lama lah ya, cuma waktu itu masih pertimbangkan apakah terus (dilanjutkan), apa tidak. Akhirnya, keputusan di pusat di Amerika sana putuskan pamit," tuturnya.

Dua blok dinyatakan tidak prospektif karena tidak ada cadangan migas yang ekonomis. Sedangkan dua blok lagi yakni Blok Semai IV dan Blok Wokam di Papua akan diserahkan ke PT Saka Energi Indonesia. "Awalnya dia punya empat, sudah dikerjakan dua, yang dua memang baru belum lama ya itu dia serahkan ke Saka," tuturnya.

Ia mengatakan proses pemindahan kepemilikan dua blok tersebut dari Murphy ke Saka Energi Indonesia juga masih dalam proses. "Jadi belum tahu karena proses transfernya juga masih dalam proses, setelah mereka hand over (pemindahtanganan) kan diserahkan lagi ke SKK Migas nanti," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×