kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tak hanya batubara, produksi komoditas mineral juga makin membesar


Rabu, 27 Oktober 2021 / 17:48 WIB
Tak hanya batubara, produksi komoditas mineral juga makin membesar
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menyebut ada peningkatan produksi pada sejumlah komoditas mineral seiring tren kenaikan harga komoditas.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

Sementara, melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, volume penjualan sejumlah komoditas milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil tumbuh positif sepanjang semester I-2021. Salah satunya adalah emas yang menjadi komoditas andalan ANTM.

Mengutip kinerja semesteran ANTM, penjualan emas ANTM sepanjang enam bulan pertama 2021 mencapai 13.341 kg atau setara  429.923 troi oz. Jumlah ini melesat 69% dari realisasi penjualan emas ANTM di periode yang sama tahun. Naiknya penjualan ini tidak lepas dari strategi ANTM dalam mengembangkan basis pelanggan logam mulia di pasar domestik.

“Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas  di pasar domestik,” tulis Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang, Yulan Kustiyan, pada 28 September 2021 lalu.

Asal tahu saja, emas merupakan komoditas penyumbang terbesar bagi pendapatan bersih ANTM, dimana penjualan dari segmen emas mencapai Rp 11,87 triliun atau mencapai 69% dari total penjualan bersih ANTM.

Dari sisi produksi, ANTM mencatatkan total volume produksi dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 719 kg.

Di segmen nikel, ANTM mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 12.679 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 12.068 TNi. Jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu, produksi feronikel terkoreksi tipis 0,65% (12.762 ton TNi) dan penjualan terkoreksi 7,48% (13.045 ton TNi).

Setelah segmen emas, penjualan feronikel  menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua bagi ANTM sebesar Rp 2,59 triliun (15%),disusul bijih nikel sebesar Rp2,04 triliun (12%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp 613,68 miliar (4%).

Selanjutnya: Produksi Vale Indonesia (INCO) turun pada kuartal III, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×