kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.323   -108,00   -0,66%
  • IDX 7.172   29,25   0,41%
  • KOMPAS100 1.044   3,32   0,32%
  • LQ45 815   2,71   0,33%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   2,37   0,56%
  • IDXHIDIV20 506   2,68   0,53%
  • IDX80 117   0,35   0,30%
  • IDXV30 119   0,07   0,06%
  • IDXQ30 139   0,29   0,21%

Tak hanya wewenang, penerimaan daerah berpotensi hilang dalam omnibus law minerba


Senin, 24 Februari 2020 / 20:55 WIB
Tak hanya wewenang, penerimaan daerah berpotensi hilang dalam omnibus law minerba
ILUSTRASI. Ilustrasi tambang batubara


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya penghapusan wewenang pemerintah daerah (Pemda) dalam perizinan dan pengelolaan tambang minerba, daerah juga dihadapkan pada potensi kehilangan dana bagi hasil.

Dalam draf Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja alias Omnibus Law Pasal 128A disebutkan pelaku usaha yang melakukan peningkatan nilai tambah minerba dapat diberikan perlakuan tertentu terhadap kewajiban penerimaan negara. Secara khusus untuk kegiatan peningkatan nilai tambah batubara dapat berupa pengenaan royalti sebesar 0%.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Geologi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Banten Deri Deriawan mengatakan daerah berpotensi kehilangan dana bagi hasil yang selama ini diterima.

Baca Juga: Peralihan wewenang ke pusat dalam omnibus law minerba berpotensi temui masalah

"Tadi kan disampaikan, perusahaan yang melakukan hilirisasi royaltinya 0% maka DBH nya nol ke Pemda, padahal ini sangat penting untuk daerah," terang Deri di Jakarta, Senin (24/2).

Deri menuturkan, untuk bahan logam dan batubara, ketentuan bagi hasil masuk dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang ditentukan dan disalurkan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Penerapan royalti 0% dinilai akan berdampak pada dana bagi hasil yang diterima oleh pemda, selama penyaluran DBH terbilang lancar.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×