Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) bersiap mencari mitra baru dalam proyek kilang hijau (green refinery) Plaju, Sumatera Selatan. Pertimbangan ini diambil pasca kepastian penghentian kerjasama dengan perusahaan migas asal Italia, ENI.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan opsi menggandeng mitra baru sangat terbuka. "Ya (opsi partner lain) terbuka," jawab Nicke singkat selepas menghadiri Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR RI, Rabu (29/1).
Baca Juga: Transisi Blok Rokan, Dirut Pertamina: Kami siap tetapi tetap ikuti aturan
Sayangnya, Nicke tak merinci lebih jauh seputar kriteria partner yang dicari.
Kontan.co.id mencatat, pada tahun lalu opsi serupa sempat berkembang. Pertamina membuka opsi untuk menggandeng pihak-pihak lain dalam upaya pengembangan kilang hijau (green refinery).
Nicke Widyawati kala itu mengungkapkan, opsi menggandeng mitra lain dimungkinkan sebab Pertamina berencana mengembangkan green refinery di sejumlah titik.
Baca Juga: Ditjen Pajak berikan perlakuan khusus untuk pemeriksaan pajak Pertamina
"Kita kan bikinnya bukan cuma di satu kilang, nanti harus ada di Indonesia Barat, Timur dan Tengah, jadi kita terbuka (kesempatan mitra lain)," ungkap Nicke.
Sementara itu, sekalipun tak lagi menjalin kerjasama dengan ENI. Pertamina memastikan proyek green refinery tersebut masih berlangsung sesuai timeline yang ada.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman bilang kerjasama dengan UOP sebagai pemilik teknologi ecofining masih berlangsung sehingga kecil kemungkinan timeline proyek terganggu.
Baca Juga: Kementerian ESDM proyeksikan lifting minyak alami penurunan di 2024
"Yang memiliki teknologi kan UOP dan kita tetap melakukan kerjasama dengan mereka. Kita tetap jalankan sesuai dengan target," pungkas Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News