Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terus memacu penjualan ekspor di sisa tahun ini. Perseroan menargetkan ekspor bisa tumbuh dua digit dibanding 2024.
Optimisme tersebut sejalan dengan realisasi kinerja ekspor SIDO yang tercatat tumbuh 28% selama kuartal I-2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pencapaian ini relatif stabil sesuai dengan ekspektasi kami. SIDO telah hadir di lebih dari 30 negara, dengan fokus pertumbuhan di Asia Tenggara serta Afrika,” ungkap Direktur Utama SIDO, David Hidayat, kepada Kontan.co.id, Rabu (9/7).
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Optimistis Kinerja Positif, Cermati Rekomendasi Sahamnya
Ia menerangkan, bisnis ekspor SIDO juga tidak terdampak oleh pengenaan tarif tambahan 32% yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump untuk produk Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat (AS).
Sebab, kontribusi pasar AS masih sangat kecil, sehingga tidak ada dampak material terhadap total kinerja ekspor perseroan.
Dia memerinci, sepanjang lima tahun terakhir, penjualan ekspor SIDO mengalami pertumbuhan rata-rata dua digit, dengan pertumbuhan ekspor tahun 2024 sebesar +36% YoY, didorong oleh negara fokus kami yaitu Malaysia, Nigeria, dan Filipina.
“Kontribusi ekspor terhadap total penjualan kami juga terus meningkat, dari 2% di tahun 2020 menjadi 7% di 2024,” terangnya.
Dus, saat ini SIDO mengembangkan beberapa negara menjadi negara fokus untuk memperkuat positioning produk perseroan, antara lain Indochina, Semenanjung Arab dan Afrika.
“Secara paralel, kami juga menambah portfolio produk untuk pasar internasional,” sebut dia.
Baca Juga: Manajemen Sido Muncul (SIDO) Optimistis Kinerja Tumbuh, Cermati Rekomendasi Analis
Secara keseluruhan, SIDO tercatat membukukan penjualan Rp 789,10 miliar di kuartal I-2025. Angka ini menurun 25,09% yoy dibandingkan Rp 1,05 triliun di kuartal I-2024.
Penurunan penjualan tersebut salah satunya didorong oleh melesunya penjualan jamu herbal & suplemen, dari sebelumnya Rp 626,88 miliar pada kuartal I-2024, menjadi Rp 363,07 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Hingga akhir Maret lalu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih SIDO tercatat senilai Rp 232,94 miliar. Turun dibandingkan Rp 390,49 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya: Rusia Gempur Ukraina dengan 728 Drone Usai Trump Janji Kirim Lebih Banyak Senjata
Menarik Dibaca: Alibaba Cloud Jalin Kemitraan Baru dengan Beragam Platform Tranformasi Teknologi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News