kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak terdampak virus corona, Ricky Putra (RICY) tetap optimistis tumbuh 10% tahun ini


Kamis, 20 Februari 2020 / 18:20 WIB
Tak terdampak virus corona, Ricky Putra (RICY) tetap optimistis tumbuh 10% tahun ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

Sementara itu dari segmen domestik, Tirta mengatakan tahun ini penjualan garmen perseroan berpeluang tumbuh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Salah satu katalis positifnya ialah aturan baru terkait pengenaan pajak terhadap pembelian lewat e-commerce.

"Itu membantu membendung impor tanpa disadari supaya barang garmen lokal seperti kami bisa bersaing dengan barang impor yang masuk melalui online," sebut Tirta. 

Di dalam negeri, RICY dikenal dengan produk pakaian dalam (underwear) dengan merek GT Man.

Manajemen mengaku menguasai pangsa pasar cukup baik sebagai market leader. Misalnya untuk produk underwear merk GT Man menjadi pemimpin pasar dengan penguasaan 42%, sedangkan produk under shirt menguasai 25% pasar domestik, disusul dengan GT Kids yang menggenggam 24% penguasaan pasar.

Penjualan di pasar lokal mendominasi bisnis RICY sebanyak 80% dan mencapai Rp 1,09 triliun pada kuartal III-2019 atau turun 13,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,26 triliun. 

Baca Juga: Ricky Putra Globalindo (RICY) Menanti Efek Kenaikan Pasar Lokal

Untuk pakaian dalam, penjualannya di pasar lokal pada kuartal-III 2019 mengalami kenaikan meski kecil sekitar 3% yoy menjadi Rp 356,5 miliar.

Guna memperkuat penjualan di tingkat lokal, RICY telah menyiapkan jaringan penjualan dengan 9 cabang distribusi yakni dua di Sumatra, empat di Jawa dan Bali dan tiga di Kalimantan dan Sulawesi. Untuk anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan sangat hati-hati dalam mematoknya.

Di tahun kemarin saja RICY berusaha menata ulang penggunaan capex di 2019. Dimana manajemen sempat merencanakan nilai capex tahun lalu sebanyak Rp 50 miliar yang sebagian besar menopang peremajaan mesin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×