kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak terdampak virus corona, Ricky Putra (RICY) tetap optimistis tumbuh 10% tahun ini


Kamis, 20 Februari 2020 / 18:20 WIB
Tak terdampak virus corona, Ricky Putra (RICY) tetap optimistis tumbuh 10% tahun ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) mengaku tak mengalami dampak yang berarti dari musibah virus corona di China. Meski begitu, perusahaan tekstil dan garmen ini tetap optimistis bisa mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2020.

Soal ketersediaan bahan baku garmen, Tirta Heru Citra, Direktur PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengaku pasokannya masih stabil karena tidak berasal dari China. Bahan baku untuk produk pemintalan benang (spinning) nya yang berasal dari kapas rata-rata didapat dari Amerika Serikat (AS), Afrika serta Brasil.

Baca Juga: Bagaimana prospek saham emiten tekstil dan garmen di tengah pelemahan dolar AS?

Mengenai capaian kinerja tahun lalu, manajemen belum dapat membeberkannya saat ini tapi perlu diketahui untuk tahun ini perseroan optimistis bakal meraih penjualan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. 

"Proyeksi kami di 2020 ini yakin bisa mencapai pertumbuhan 10%," sebut Tirta kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Untuk segmen penjualan, perusahaan mengaku tetap memperkuat bisnis di ekspor maupun lokal. Di pasar ekspor, porsinya setiap tahun rata-rata 20% dari total penjualan bersih.

"Untuk ekspor kami memang banyak ke Jepang," kata Tirta. 

Jepang masih mendominasi segmen tersebut hampir 90% dari total ekspor.

Kalau melihat perolehan sampai kuartal-III 2019, penjualan segmen Asia yang didominasi negara Jepang tumbuh 2,6% year on year (yoy) menjadi Rp 234,36 miliar. 
Sementara segmen pasar Eropa mampu tumbuh dobel digit yakni 22% yoy menjadi Rp 22,37 miliar di kuartal III-2019.

Sementara itu dari segmen domestik, Tirta mengatakan tahun ini penjualan garmen perseroan berpeluang tumbuh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Salah satu katalis positifnya ialah aturan baru terkait pengenaan pajak terhadap pembelian lewat e-commerce.

"Itu membantu membendung impor tanpa disadari supaya barang garmen lokal seperti kami bisa bersaing dengan barang impor yang masuk melalui online," sebut Tirta. 

Di dalam negeri, RICY dikenal dengan produk pakaian dalam (underwear) dengan merek GT Man.

Manajemen mengaku menguasai pangsa pasar cukup baik sebagai market leader. Misalnya untuk produk underwear merk GT Man menjadi pemimpin pasar dengan penguasaan 42%, sedangkan produk under shirt menguasai 25% pasar domestik, disusul dengan GT Kids yang menggenggam 24% penguasaan pasar.

Penjualan di pasar lokal mendominasi bisnis RICY sebanyak 80% dan mencapai Rp 1,09 triliun pada kuartal III-2019 atau turun 13,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,26 triliun. 

Baca Juga: Ricky Putra Globalindo (RICY) Menanti Efek Kenaikan Pasar Lokal

Untuk pakaian dalam, penjualannya di pasar lokal pada kuartal-III 2019 mengalami kenaikan meski kecil sekitar 3% yoy menjadi Rp 356,5 miliar.

Guna memperkuat penjualan di tingkat lokal, RICY telah menyiapkan jaringan penjualan dengan 9 cabang distribusi yakni dua di Sumatra, empat di Jawa dan Bali dan tiga di Kalimantan dan Sulawesi. Untuk anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan sangat hati-hati dalam mematoknya.

Di tahun kemarin saja RICY berusaha menata ulang penggunaan capex di 2019. Dimana manajemen sempat merencanakan nilai capex tahun lalu sebanyak Rp 50 miliar yang sebagian besar menopang peremajaan mesin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×