Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Perusahaan operator air minum swasta, PT Aetra Air Jakarta (Aetra) mengaku jumlah kebocoran distribusi air minum mencapai 40%. Oleh karena itu, Aetra berniat memperbaiki kebocoran tersebut.
Mohamad Selim, Presiden Direktur Aetra, mengatakan, dari 40% kebocoran distribusi tersebut disebabkan banyaknya pipa instalasi yang bocor karena dimakan usia. Karena itu, manajemen Aetra akan fokus memperbaiki pipa-pipa tersebut.
Selim bilang, untuk memperbaiki kebocoran pipa tersebut, perusahaannya telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 174 miliar. "Belanja modal di tahun ini sebanyak Rp 263 miliar. Dari jumlah itu Rp 89 miliar untuk produksi dan sebagian besarnya untuk mengatasi kebocoran pipa tadi," jelas Selim usai meresmikan Gedung Meter Air milik PT Aetra Air Jakarta (Aetra) di Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (14/6)
Selim juga mengatakan, lokasi kebocoran yang akan dilakukan perbaikan tersebut ada di Kelapa Gading, Kawasan Jalan Martadinata, Pulomas, dan Salemba, Jakarta. "Dari empat lokasi tersebut, Salemba yang belum dibenahi karena rumitnya lokasi di sana. Untuk yang lain sudah mulai dibenahi," jelasnya.
Selain itu, Selim menargetkan Aetra akan mengganti meteran air pelanggan sebanyak 80.000 unit hingga tahun 2014. Sayang, dia tidak menjelaskan berapa banyak kebocoran yang dikurangi setelah melakukan perbaikan tersebut.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan jumlah kebocoran air minum yang terjadi di Aetra sebanyak 40%. Karena itu dia menginstruksikan agar perusahaan tersebut segera membenahi kebocoran tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News