kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TAMU menyusun ulang agenda bisnis


Selasa, 09 Juni 2020 / 04:25 WIB
TAMU menyusun ulang agenda bisnis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) terhambat efek pandemi Covid-19. Harga minyak mentah di pasar global yang cenderung rendah menyebabkan produktivitas Pelayaran Tamarin Samudra tidak optimal. Alhasil, perusahaan ini perlu menyusun ulang agenda bisnisnya di tahun ini.

Sejak Desember tahun lalu, sejatinya kapal Petroleum Winners berjenis accomodation work barge (AWB) milik Pelayaran Tamarin Samudra sudah terikat kontrak pengangkutan. Namun hingga kini kapal itu belum juga beroperasi karena user atau pemberi pekerjaan masih menunggu perbaikan harga minyak.

Manajemen TAMU menghitung, idealnya harga minyak di kisaran US$ 50 per barel. Berdasarkan Reuters, Senin (8/6) pukul 07.30 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures senilai US$ 43,41 per barel. Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2929 di Nymex US$ 40,38 per barel.

Selain itu, pemberi pekerjaan menyesuaikan daily charter rate atau tarif sewa harian. Pada saat yang sama, biaya operasional meningkat karena Pelayaran Tamarin Samudra harus memenuhi protokol kesehatan. "Produktivitas menjadi tidak maksimal dan kami menunda pelaksanaan tender-tender," beber Leo A. Tangkilisan, Corporate Secretary PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk saat paparan publik virtual, Senin (8/6).

Oleh karena itu, rencana belanja kapal tak direalisasikan di kuartal I-2020. TAMU mempertimbangkan penambahan kapal baru dan perbaikan kapal lama pada akhir semester II-2020. Alokasi dana belanja modalnya masih dalam pembahasan internal.

Informasi saja, Pelayaran Tamarin Samudra memiliki empat kapal. Selain kapal AWB Petroleum Winners tadi, ada pula kapal AWB bernama Petroleum Charlie dan Petroleum Superior. Satu kapal lagi yakni Petroleum Pioneer berjenis anchor handling & tug supply (AHTS).

Selain melanjutkan ekspansi, dalam jangka pendek Pelayaran Tamarin Samudra akan menego utang bank. Tapi belum jelas jumlah utang yang akan dinegosiasikan oleh TAMU dengan krediturnya. Menurut laporan keuangan terakhir yang dipublikasikan per 30 September 2019, TAMU memiliki liabilitas jangka pendek US$ 19,23 juta.

Proyeksi TAMU, pendapatan tahun lalu US$ 15,5 juta. Adapun pendapatan tiga bulan tahun ini sekitar US$ 3,8 juta. Dalam dua periode tersebut, Pelayaran Tamarin Samudra menanggung rugi masing-masing sebesar US$ 7,5 juta dan senilai US$ 1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×