kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Target 1 Juta Jargas Dikebut, Pengamat Ungkap Sumber Gas Potensial


Senin, 08 September 2025 / 16:56 WIB
Target 1 Juta Jargas Dikebut, Pengamat Ungkap Sumber Gas Potensial
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa instalasi jaringan gas (jargas) rumah tangga yang dikembangkan Perusahaan Gas Negara (PGN) di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (12/6/2025). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo). Kementerian ESDM menargetkan tambahan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebesar 1 juta Sambungan Rumah (SR) pada tahun 2026.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan tambahan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebesar 1 juta Sambungan Rumah (SR) pada tahun 2026.

Terkait hal ini, pakar industri migas sekaligus Direktur Utama Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) Hadi Ismoyo mengungkap beberapa ladang gas yang dapat dijadikan sebagai sumber jargas. Diantaranya adalah yang berasal dari lapangan yang sudah berproduksi, khususnya di daerah Jawa Timur.

"Dari existing production field di Jatim antara lain yang dikelola oleh Husky-CNOOC Madura Limited (HMCL) Madura Strait, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), dan Petronas," jelas dia.

Baca Juga: Kementerian ESDM Bakal Tawarkan 75 Blok Migas Secara Serentak pada Tahun Ini

Selain itu, ada pula sumber gas yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) asal Malaysia yaitu Petronas. Diantaranya, pengembangan lapangan gas baru di Blok Ketapang, dan lapangan Hidayah.

"Lalu potensi dari MDO Medco, Kangean TS West Kangean KEI yang dikelola Enegri Mega Persada (EMP) dan Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB)," tambahnya.

Selain mengambil dari beberapa lapangan yang sudah ada, pemerintah perlu mendorong eksplorasi yang dilakukan British Petroleum (bp), melalui eksplorasi Agung I dan Agung II.

"bp exploration, Agung I dan II. Perlu di catat bahwa ekplorasi itu bisa discovery atau dry hole. Maka Pemerintah perlu mengembangkan ide yang ketiga," ungkapnya.

Ide ketiga yang dimaksud adalah terkait pembangunan Terminal Regasifikasi (FSRU).

"Perlu satu di Jabar, satu di Jateng dan satu lagi di Jatim. Terkoneksi dengan Pipa Trans Jawa Gresik-Semarang-Cirebon," ungkapnya.

Memang, kalau melihat target, Kementerian ESDM mengungkap akan memperluas jargas tahun depan. Dari Cirebon ke Bandung, kemudian dari Semarang ke Solo dan Yogyakarta.

"Upaya awal untuk mendorong pengembangan Jargas dengan pipa transmisi, kami akan perluas dari Cirebon ke Bandung, kemudian dari Semarang ke Solo dan Jogja," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR, Rabu (03/09/2025).

Dengan target perluasan yang dibidik, Ismoyo bilang skema yang digunakan adalah gas dari Jatim dialirkan ke Gresik-Semarang kemudian menyambung Semarang-Cirebon.

"Pembangunan jaringan pipa gas yg disampaikan Pemerintah itu merupakan jaringan gas untuk dedicated kawasan kawasan strategis, meliputi kawasan industri dan kawasan bussines. Tapi tentu layak di dukung dan terus dialokasikan lebih besar lagi untuk tahun tahun berikutnya," ungkap dia.

Sebelumnya, dalam catatan Kontan, Wakil Menteri ESDM Yuliot juga sempat mengemukakan bahwa pihaknya menargetkan jaringan gas bisa mencapai 5,5 juta sambungan rumah (SR) di tahun 2030. Proyek ini dinilai bisa membantu menekan subsidi energi.

Yuliot juga menyebutkan, jika jargas tersambung kepada 5,5 juta rumah tangga, diprediksi bisa menurunkan impor LPG sebesar 550 kilo ton per tahun (KTPA) dan menghemat subsidi energi hingga Rp 5,6 triliun per tahun.

Baca Juga: Aspermigas: Jawa Jadi Prioritas Pembangunan Jargas Nasional

Selanjutnya: Bukan Purbaya, Ekonom Indef Sebut Sosok Ini Lebih Baik Gantikan Sri Mulyani

Menarik Dibaca: Waspada Ini 5 Modus Cybercrime Penipuan Online

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×