Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan lifting minyak pada tahun 2016 hanya mencapai 827.000 barel per hari (bph). Angka tersebut hanya terpaut tipis dari target APBN 2015 yang telah disahkan oleh pemerintah dan DPR RI sebesar 830.000 bph.
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi mengatakan, target lifting SKK Migas pada tahun ini berdasarkan persetujuan work plan and budget (WPnB) tahun 2016 yang dirumuskan oleh SKK Migas bersama para Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di akhir tahun 2015.
Berdasarkan hitungan teknis, target lifting minyak tahun 2016 sebesar 827.000 bph merupakan target yang realistis dan tidak bisa diubah. Patokan ini didasarkan pada perhitungan jumlah sumur minyak dan cadangan yang ada saat ini.
"Sebenarnya SKK juga ingin target lifting tahun ini 1 juta (bph). Tapi, kan, di hulu migas tidak bisa begitu. Kalau mau menambah produksi, sumur harus ditambah. Kalau sumur ditambah, harus ada cadangannya. Jadi, kalau dipaksa menyebut angka 1 juta (bph) kami tidak bisa," jelas Amien, Selasa (5/1).
Dengan perhitungan tersebut, target lifting minyak pada tahun ini hanya naik 6,46% dari realisasi capaian lifting minyak pada akhir tahun 2015 yang mencapai 777.560 bph. Pencapaian lifting minyak pada tahun lalu pun tidak mencapai target APBNP 2015 sebesar 825.000 bph.
Sementara untuk target produksi gas pada tahun 2016 berdasarkan persetujuan WP&B mencapai sekitar 6.256 mmscfd. Volume ini juga lebih kecil dibandingkan target yang tercantum pada APBN 2016 sebesar 6.469 mmscfd.
Target lifting gas bumi pada tahun 2016 ini memang lebih kecil dari capaian lifting gas bumi pada akhir tahun 2015 yang mencapai 6.933 mmscf. Target lifting gas bumi pada tahun 2016 menurun sebesar 9,7% dari pencapaian lifting gas tahun lalu. Adapun, lifting gas pada tahun lalu hanya mencapai 97,9% dari target APBNP 2015 sebesar 7.079 mmscfd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News