kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target penjualan alat berat UNTR kian berat


Jumat, 02 Oktober 2015 / 10:54 WIB
Target penjualan alat berat UNTR kian berat


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Perusahaan alat berat PT United Tractor Tbk (UNTR) menargetkan penjualan 2.600 unit sampai akhir tahun ini. Target ini turun 25,98% ketimbang realisasi penjualan tahun 2014 lalu sebanyak 3.513 unit.

 Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR mengatakan, perusahaan mematok target realistis saat kondisi ekonomi melemah. "Target turun karena pasar alat beratnya juga turun," kata Sara kepada KONTAN, Rabu (30/9).

Dalam proyeksi Sara, penjualan alat berat diprediksi hanya 8.800 unit atau turun 25% ketimbang angka penjualan tahun lalu. Ada empat faktor yang membuat pasar alat berat turun.

Pertama, karena perlambatan ekonomi yang membuat aktivitas bisnis turun. Kedua, lesunya bisnis tambang yang selama ini menjadi tulang punggung pasar alat berat. Ketiga, minimnya belanja infrastruktur yang membuat kontraktor menunda pembelian alat berat. Keempat, turunnya harga komoditas yang membuat perusahaan perkebunan enggan ekspansi atau membuka lahan baru.

Sampai Juli 2015, penjualan UNTR tercatat 1.512 unit, turun 39,71% ketimbang penjualan pada periode yang sama tahun lalu. Porsi penjualan UNTR berasal dari penjualan alat berat tambang dengan kontribusi 31% atau turun 5% dari kontribusi penjualan periode yang sama tahun lalu 36%. Adapun kontribusi dari penjualan alat berat sektor konstruksi menyumbang 32%, naik 4% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang mengantongi porsi 28%.

Menyusul penjualan alat berat untuk kehutanan yang berkontribusi 22%, naik 8% ketimbang kontribusi penjualan periode yang sama tahun lalu dengan porsi 14% dari total penjualan.

Adapun porsi penjualan alat berat untuk sektor agribisnis berkontribusi 15%, turun 7% ketimbang kontribusi pada periode yang sama tahun lalu, dimana agribisnis berkontribusi 22% dari total penjualan.

"Portofolio penjualan kami belum banyak yang berubah dari Juli, paling bergerak sedikit saja," kata Sara. Untuk solusi jangka pendek guna mengatasi penurunan alat berat, Sara menyarankan agar dilakukan percepatan pelaksanaan proyek infrastruktur. "Yang penting proyek bergulir. Itu akan mendorong permintaan alat berat," ujar Sara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×