Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Upaya swasembada gula pada tahun 2014 mendorong permintaan bibit tebu. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), satu-satunya lembaga penelitian tebu dan gula menargetkan penjualan bibit tebu produksi P3GI pada bulan Maret-Juni tahun ini mencapai 50 juta mata bibit, naik 400% dari 10 juta bibit yang dijual pada periode sama tahun 2012.
"Permintaan untuk jaminan suplai sudah ada, namun realisasinya memang belum," tandas Aris Toharisman, Kepala Bidang Usaha dan Kerjasama P3GI, pekan lalu. Pesanan datang dari petani maupun perusahaan.
P3GI mencatat, pesanan mayoritas bibit tebu datang dari petani yakni mencapai 95%. Adapun 5% dipesan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan perkebunan tebu swasta.
Aris mengatakan, P3GI yang berpusat di Pasuruan, Jawa timur telah menerima banyak pesanan bibit tebu dari banyak pihak. Beberapa PTPN bahkan sudah memesan bibit jauh-jauh hari. Mereka antara lain PTPN IX, PTPN X, dan PTPN XI. Pesanan juga datang dari luar Jawa, antara lain dari Lampung dan Medan.
Menurut Aris, pembelian bibit tebu saat ini digunakan untuk menanam di musim tanam September-November. Sementara itu pembelian berikutnya untuk musim tanam Maret-April tahun depan.
Untuk keseluruhan tahun 2013, P3GI menargetkan penjualan bibit tebu sebanyak 100 juta mata bibit, naik 334% dibanding realisasi tahun lalu sebanyak 23 juta mata.
Untuk memenuhi pesanan bibit tebu, selain di Pasuruan, P3GI juga mendirikan lahan pembibitan dan penelitian di Kediri, Comal, Ujung Pandang dan Medan.
Saat ini, jumlah varietas bibit tebu yang diproduksi P3GI mencapai 20 jenis. Meskipun jenis bibitnya banyak, rata-rata harga tiap bibit tebu adalah sekitar Rp 450. Harga tersebut tidak berubah dari harga tahun 2012 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News