kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Targetkan bauran EBT 23% pada 2025, ESDM dukung pameran teknologi ramah lingkungan


Kamis, 04 April 2019 / 11:23 WIB
Targetkan bauran EBT 23% pada 2025, ESDM dukung pameran teknologi ramah lingkungan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Expo Management (GEM) menggelar pameran teknologi ramah lingkungan pada 4 April-6 April 2019 di JIExpo Kemayoran guna mendukung rencana pemerintah yang menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025.

Acara ini berfokus pada inovasi di bidang panel surya, smart lighting, dan inovasi energi terbarukan terutama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.

Direktur PT Global Expo Management Baki Lee mengatakan acara bertema Empowering Solar Energy for Indonesia's Energy Sustainability ini mendapat dukungan dari sekitar 12 asosiasi. 

Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo mengungkapkan acara ini menawarkan potensi besar untuk hunian maupun komersil. 

Sementara Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) Soegiharto Santoso bilang kehadiran Aptiknas secara khusus mendukung sektor smart home & city Indonesia yang merupakan salah satu sektor dalam pameran ini.

Dalam kesempatan yang sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Energi Baru Terbarukan (EBT) ESDM Harris bilang acara ini sejalan dengan langkah pemerintah sesuai dalam Paris Agreement dimana pemerintah mencanangkan melakukan penetrasi emisi rumah kaca hingga 29%. "Seperti yang sudah diketahui, pemerintah menargetkan bauran EBT 23% hingga 2025," jelas dia, Kamis (4/4).

Harris menambahkan memang masih banyak kendala yang dialami dalam pelaksanaan rencana ini, namun dengan terselenggaranya acara-acara seperti ini tentunya memberi solusi dan ilmu baru bagi masyarakat terutama tentang PLTS baik untuk hunian maupun komersil.

"Energi fosil yang digunakan Indonesia sekitar dari 91%. Upaya pengurangan penggunaan minyak terus dilakukan secara signifikan oleh pemerintah.

Sementara sampai tahun 2025 PLTS akan dikembangkan penetrasinya hingga 6.500 MW. Kesamaan motivasi dalam mendukung EBT baik oleh pemerintah, swasta maupun asosiasi sangat diharapkan," pungkas Harris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×