Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pemasok batubara domestik, PT Sumber Energi Sukses Makmur (SESM), melebarkan ekspansi bisnisnya ke bidang energi baru terbarukan (EBT). Fokusnya, dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) melalui pemanfaatan lahan bekas tambang yang sudah tidak produktif.
Pengembangan bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM - ITB), perihal penjajakan peluang produksi photovoltaic lokal (local PV), untuk menekan intermittent penyerapan tenaga matahari pada PV panel dan mengembangkan fungsi storage agar dapat menyimpan energi sinar matahari.
Direktur Utama SESM, Zulfian Mirza mengatakan, langkah ini sebagai bagian dari kontribusi perusahaan mendukung program pemerintah yang hendak meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional mencapai 25% di tahun 2025.
"Bersama dengan ITB, salah satunya melalui pengembangan teknologi PLTS. Yang pada aplikasinya dapat memanfaatkan lahan bekas tambang yang tidak produktif sebagai area operasinya," katanya melalui siaran pers yang diterima, Rabu (3/4).
Zulfian menilai, dengan pengembangan ini, perusahaan tambang juga akan memiliki peluang memanfaatkan lahan bekas tambang mereka yang tidak produktif untuk menjadi ladang energi. Beberapa perusahaan termasuk BUMN, kabarnya sudah melihat peluang itu.
Selain itu, kerjasama ini juga diharapkan dapat mendorong ITB untuk memanfaatkan teknologi sekaligus energi alternatif. Terlebih sebagai lembaga pendidikan, FTTM - ITB dapat mempercepat proses penguasaan dan pengembangan teknologi EBT di Indonesia.
"Kerjasama ini akan memberikan dampak besar tak hanya pada sektor industri semata, melainkan juga pada penguatan kompetensi Sumber Daya Manusia di bidang EBT yang datang dari ITB," pungkasnya.
Nah, untuk tahap awal, SESM akan membangun PLTS di rooftop Gedung Labtek IVA Program Studi Teknik Pertambangan dan Teknik Metalurgi FTTM ITB sebesar 10 kWP (kilo Watt Peak) yang dapat digunakan sebagai model dan penelitian lebih lanjut. Kapasitas ini disesuaikan dengan luasan area rooftop yang tersedia.
Tahapan berikutnya, keunggulan-keunggulan hasil penelitian ITB akan digabungkan dengan penerapan teknologi manufaktur lokal, "Sehingga manfaatnya bisa dapat langsung dirasakan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News