Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Link Net menegaskan fokusnya pada model kolaboratif dalam memperluas infrastruktur digital nasional.
Chief Technology and Network Officer Linknet Erick Satya Arianto mengatakan, tantangan utama pengembangan infrastruktur digital di Indonesia bukan hanya teknologi, melainkan juga faktor geografis.
“Dengan 70% wilayah berupa lautan, membangun konektivitas rumah ke rumah tidak bisa dilakukan sendirian. Karena itu kami memilih model kolaborasi, bukan kompetisi,” ujar Erick pada Forum National Technology Summit 2025 di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga: Infrastruktur Digital Beralih ke Skema Open Access, Linknet Dorong Integrasi Jaringan
Pendekatan ini dinilai menjadi kunci untuk mempercepat pemerataan akses internet rumah (home broadband), terutama di wilayah luar Jawa yang masih memiliki ruang pertumbuhan besar.
Melalui strategi ini, Linknet memposisikan diri sebagai penyedia infrastruktur yang bisa dimanfaatkan para penyelenggara layanan internet (ISP). Sementara itu, masing-masing ISP akan berperan mengembangkan produk, mengelola layanan pelanggan, serta memperluas penetrasi pasar di daerah operasional mereka.
“Setiap ISP punya kekuatan lokal dan pemahaman pasar yang berbeda. Peran kami adalah menyediakan jaringan yang andal dan dapat diakses bersama melalui skema open access. Dengan begitu, perluasan broadband bisa lebih cepat dan lebih merata,” lanjut Erick.
Baca Juga: Infrastruktur Digital Beralih ke Skema Open Access, Linknet Dorong Integrasi Jaringan
Selain mengembangkan kolaborasi jaringan, Linknet juga telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam perencanaan area jaringan, pemantauan infrastruktur, dan peningkatan pengalaman pelanggan (customer experience). Namun, implementasi AI tersebut saat ini difokuskan untuk efisiensi operasional internal.
Forum National Technology Summit 2025 yang digelar selama dua hari ini menjadi wadah bagi Linknet dan para pelaku industri membahas isu konektivitas berkelanjutan, digitalisasi inklusif, serta sinergi antarindustri teknologi. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Linknet dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
Selanjutnya: Bank of England Ingatkan Risiko Bubble AI Jika Pasar Melampaui Imbal Hasil
Menarik Dibaca: Ini Manfaat Maqasid Syariah pada Perlindungan Asuransi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













