kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Targetkan produksi tumbuh 5%, ini yang dilakukan Triputra Agro (TAPG)


Rabu, 06 Oktober 2021 / 18:23 WIB
Targetkan produksi tumbuh 5%, ini yang dilakukan Triputra Agro (TAPG)
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja perkebunan kelapa sawit PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) terus berupaya meningkatkan produktivitasnya. Salah satu upaya mencapai target peningkatan kinerja tersebut dengan menggunakan teknologi.

Direktur Triputra Agro Persada, Sutedjo Halim mengungkapkan pihaknya mendapatkan data dan nilai yang akurat dan tepat dalam pengecekan kinerja.

"Kami dapatkan nilai yang precise melalui teknologi. Sebagai contoh kami gunakan drone, teknologi semacam ini banyak membantu kami untuk memantau agar penggunaan pupuk tidak berlebih sebab akan menyebabkan gas rumah kaca," ujar Sutedjo dalam acara bertajuk Indonesia's Transmition Towards Green Energy yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (6/10).

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Bangun Pabrik Kelapa Sawit

Ia menambahkan, pihaknya juga selalu menjalankna prinsip efisiensi melalui "Plan, Do, Check, Action". Sutedjo mengatakan, pemakaian teknologi penting untuk membantunya mengecek ulang dan memberikan laporan harian kepada para pekerja kebun sawit.

Berangkat dari sana, TAPG memproyeksi pula bahwa tahun ini, produksi sawit dapat meningkat kurang lebih mencapai 5% dibandingkan dengan tahun lalu.

Namun demikian, TAPG juga turut membenarkan jika tahun ini bukanlah tahun terbaik untuk produktifitas sawit. Hal ini disebabkan oleh efek tahun 2017 dimana terjadi kekeringan di mana-mana. Namun dua tahun terakhir, kondisi menjadi jauh lebih baik.

"Proyeksi pertumbuhan produksi sebesar 5% akan terjadi tahun ini atau mungkin 2 tahun mendatang. Kekeringan yang terjadi pada 2017, cukup memberikan efek hingga 2 sampai 3 tahun berikutnya. Namun, jika melihat harga dan kebutuhannya saat ini, di masa depan industri sawit akan naik lagi," ujarnya.

Selanjutnya: Mantap, laba bersih Triputra Agro Persada (TAPG) melonjak 250% di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×