Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) menargetkan pendapatan perusahaan dapat tumbuh 10% tahun ini. Untuk itu, perusahaan akan melakukan sejumlah inovasi dengan meluncurkan produk baru. Kemudian, perusahaan akan konsentrasi pada penjualan produk-produk yang bersifat fast moving dengan meningkatkan volumenya.
Presiden Direktur PT Mandom Indonesia Tbk Tatsuya Arichi mengatakan, prospek bisnis consumer goods masih cukup menantang pada tahun ini. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Meskipun demikian, pasar domestik dinilai masih prospektif meski belum sepenuhnya kondusif.
Karena itu, kedepannya Mandom Indonesia akan terus mendorong penjualan produknya melalui inovasi pada beberapa merek seperti Pixy, Gatsby, Pucelle dan lainnya.
Sejauh ini, pasar domestik masih menjadi kontributor terbesar penjualan Mandom Indonesia yang menyumbang 76% terhadap total penjualan tahun lalu. Sementara sisanya 24% disumbang oleh penjualan ekspor.
"Untuk itu di tahun 2019, Mandom Indonesia akan berupaya untuk mencatatkan pertumbuhan 5%- 10% secara keseluruhan," ujar Tatsuya dalam keterbukaan informasi, Rabu (20/3).
Pada tahun 2018, ia menjelaskan, jika dilihat berdasarkan kategori, kategori skin care dan make up pada tahun lalu masih tumbuh cukup balk sebesar 7,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini salah satunya didorong oleh beberapa produk baru PIXY yaitu seri PIXY 4 Beauty Benefits dan PIXY Make It Glow.
"Sementara itu produk perawatan rambut dan wangi-wangian masing-masing turun sebesar 9,7% dan 7,1% seiring dengan semakin ketatnya persaingan,"
Sepanjang tahun lalu penjualan bersih TCID turun 2,1% dari Rp 2,71 triliun menjadi Rp 2,65 triliun, penjualan domestik turun 5,6% dari Rp 2,06 triliun menjadi Rp 1,95 triliun. Sedangkan penjualan ekspor tumbuh 9% dari Rp 640,44 miliar menjadi Rp 697,99 miliar.
Beban pokok penjualan juga tercatat turun 0,8% dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 1,68 triliun, laba kotor turun 4,4% dari Rp 1,01 triliun menjadi Rp 962,96 miliar, beban usaha turun 0,5% dari Rp 781,66 miliar menjadi Rp 777,84 miliar.
Hal ini membuat laba usaha turun 17,8% dari Rp 225,32 miliar menjadi Rp 185,12 miliar dan laba bersih turun 3,4% dari Rp 179,13 miliar menjadi Rp 173,05 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News