Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Persaingan ketat di ranah kosmetik dan personal care membuat PT Mandom Indonesia Tbk harus pintar-pintar merancang strategi. Emiten berkode TCID ini terus berusaha memoles kinerjanya dengan mengembangkan berbagai macam lini produk.
Sebab, kata Alia Dewi, Sekretaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk (TCID), inovasi adalah kewajiban agar tetap bersaing di pasar kosmetik dalam negeri. "Iya tentunya harus selalu inovasi karena tren selalu berubah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/1).
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa keinginan dan kebutuhan konsumen terus berkembang, sehingga TCID berusaha menyesuaikan perkembangan di pasar. Apalagi kata Alia, jumlah kompetitor di industri ini banyak dan beragam.
"Strateginya ya mempercepat proses produk baru," kata Alia saat ditanyai seputar rencana perseroan menghadapi tantangan kedepan. Sayangnya mengenai jumlah atau detil produk tersebut manajemen belum bisa membagikannya saat ini.
Yang terang, sebut Alia, produk baru masih berupa varian dari brand-brand yang diampu TCID yakni Gatsby, Pixy dan Pucelle. Sebelumnya di akhir tahun kemarin perseroan baru saja meluncurkan base make up terbaru dari brand Pixy yakni Two Way Cake Perfect Last.
Mengenai target di tahun ini, manajemen masih enggan membeberkannya saat ini apalagi kinerja bisnis TCID di kuartal empat tahun 2018 kemarin masih dalam proses audit. Berkaca pada perolehan sampai kuartal tiga tahun lalu, kata Alia masih dibawah tahun sebelumnya jadi menurutnya belum maksimal.
Perusahaan di kuartal tiga tahun lalu sebenarnya masih mengalami tekanan baik dari segi penjualan bersih maupun laba bersih. Dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2018 itu, TCID mencatat penjualan bersih sebesar Rp 2,05 triliun atau turun 1,35 % ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,08 triliun.
Penurunan terpicu pelemahan penjualan lokal 6,06 % dari sebelumnya Rp 1,6 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. Padahal penjualan ekspor meningkat 11,8% dari Rp 498,31 miliar menjadi Rp 557,11 miliar.
Sementara itu, beban pokok penjualan tercatat meningkat dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,32 triliun. Alhasil, laba bersih periode berjalan perusahaan tercatat Rp 150,33 miliar atau turun 6,99% dari sebelumnya Rp 161,63 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News