kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.619   33,00   0,20%
  • IDX 8.126   -43,43   -0,53%
  • KOMPAS100 1.108   -7,48   -0,67%
  • LQ45 780   -5,26   -0,67%
  • ISSI 288   -0,14   -0,05%
  • IDX30 409   -2,85   -0,69%
  • IDXHIDIV20 459   -3,83   -0,83%
  • IDX80 122   -0,84   -0,68%
  • IDXV30 131   -0,63   -0,48%
  • IDXQ30 128   -0,73   -0,57%

Tarif Impor Nol Persen, Citroën Siapkan Strategi Baru Sambut IEU–CEPA


Rabu, 08 Oktober 2025 / 08:42 WIB
Tarif Impor Nol Persen, Citroën Siapkan Strategi Baru Sambut IEU–CEPA
ILUSTRASI. Sales Promotion Girl berdiri di dekat mobil yang dipamerkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025). IEU-CEPA menghapus tarif 50% mobil Eropa menjadi 0% dalam 5 tahun. Simak bagaimana harga dan pilihan konsumen Indonesia akan berubah.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta persaingan mobil Eropa di Indonesia diperkirakan bakal berubah dalam beberapa tahun mendatang. 

Hal ini menyusul kesepakatan perdagangan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) yang akan menghapus tarif impor kendaraan utuh (completely built-up/CBU) dari Eropa, dari sekitar 50% saat ini menjadi 0% dalam lima tahun ke depan.

PT Indomobil National Distributor, agen pemegang merek (APM) Citroën di Indonesia, menilai kebijakan ini bisa membuka akses lebih luas bagi mobil-mobil Eropa masuk ke pasar domestik. Namun, dampaknya tidak akan langsung terasa karena implementasinya bersifat bertahap.

Baca Juga: IEU-CEPA Diteken, Perdagangan RI-Uni Eropa Diproyeksi Tembus US$ 60 Miliar

“Kami melihat kebijakan IEU–CEPA ini sebagai salah satu inisiatif pemerintah yang patut diperhatikan karena berpotensi mengubah dinamika struktur biaya impor kendaraan Eropa dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Tan Kim Piauw, CEO PT Indomobil National Distributor, kepada Kontan, Rabu (8/10/2025).

Meski secara teori penurunan tarif bisa menekan harga jual dan memperbesar pasar, Tan menegaskan bahwa pertumbuhan penjualan tetap akan sangat bergantung pada daya beli masyarakat, kondisi ekonomi, hingga kesiapan infrastruktur pendukung seperti pembiayaan dan layanan purna jual. 

Karena itu, Citroën memilih menyesuaikan strategi secara bertahap mengikuti realisasi kebijakan di lapangan.

“Citroën akan terus fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan berbasis kebutuhan konsumen kami,” lanjutnya.

Baca Juga: Perundingan IEU-CEPA Masuki Putaran Akhir, Menko Airlangga: Ini Milestone Baru

Selain itu, Citroën juga membuka peluang untuk investasi atau kerja sama lokal di masa depan. Namun untuk saat ini, prioritas utama perusahaan adalah memperkuat fondasi bisnis di Indonesia, termasuk jaringan distribusi, layanan purna jual, dan pengalaman pelanggan.

“Kami selalu terbuka terhadap peluang pengembangan di Indonesia. Namun, saat ini fokus kami adalah memperkuat operasional yang sudah ada,” jelas Tan.

Menurut Citroën, kehadiran kebijakan ini juga bisa menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat di industri otomotif nasional.

Dengan berkurangnya hambatan tarif, persaingan antara merek Eropa, Jepang, dan Korea di pasar Indonesia diperkirakan bakal semakin dinamis.

Baca Juga: Implementasi IEU CEPA Bakal Sumbang 0,04% ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

“Kebijakan ini berpotensi memberikan dampak positif bagi industri otomotif secara keseluruhan. Bagi Citroën, fokus utama tetap menghadirkan produk dan layanan yang relevan bagi konsumen Indonesia, sambil mengikuti perkembangan pasar dan regulasi,” tutup Tan. 

Selanjutnya: Harga Emas Antam Naik Rp 12.000 ke Rp 2.296.000 Per Gram Hari Ini, Rabu (8/10)

Menarik Dibaca: Oppo A5 Pakai Baterai Jumbo 6000 mAh, Didukung Fast Charging 45 Watt Juga lo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×