Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. PT Pelayaran Indonesia (Pelni) sudah mendapat restu dari Kementerian Perhubungan (Kemhub) untuk mengerek tarif kelas ekonomi mulai 15 Mei nanti.
Kenaikan ini membuat perusahaan plat merah ini optimistis bisa mendongkrak kinerja sampai akhir tahun ini. "Kalau dihitung dari Mei ini, kenaikannya sekitar 7%-10%," kata Syahril Japarin, Direktur Utama Pelni, Senin (12/5).
Maklum, kelas ekonomi menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar Pelni. Dibandingkan dengan peminat tiket kelas non ekonomi dan kabin, peminat kelas ekonomi bisa mencapai 75%. Meski begitu, Syahril masih belum bisa menghitung potensi keuntungan yang bakal Pelni raih.
Yang jelas, keuntungan yang bakal Pelni kail tidak optimal. Pasalnya, pemberlakuan tarif ekonomi anyar ini berlaku pada pertengahan tahun ini. Padahal bila dimulai awal tahun ini, komposisi kontribusi ke pendapatan Pelni bisa mencapai 14%.
Meski begitu, Pelni optimistis kenaikan tarif kelas ekonomi bisa membantu menutup kerugian. Tahun lalu, Pelni menanggung kerugian fluktuasi kurs sebesar Rp 170 miliar dan kenaikan harga suku cadang sebesar Rp 10 miliar.
Selain itu, kata Syahril, kenaikan tarif ini juga bisa menambah jumlah kapal yang mendapatkan subsidi. Bila selama ini tarif subsidi hanya diberlakukan pada 18 kapal, dengan keuntungan dari kenaikan tarif kelas ekonomi bisa bertambah menjadi 20 kapal yang bertarif subsidi.
Dengan rata-rata penyesuaian tarif 20%, maka tarif rute pendek dari Tanjung Priok ke Belawan Medan yang semula Rp 346.000 menjadi Rp 408.000. Sedangkan untuk rute jauh seperti Ambon ke Pantoloan yang semula Rp 314.000 jadi Rp 501.000.
Walaupun Lebaran masih tiga bulan, Pelni telah menyiapkan armada untuk mengangkut para pemudik. Sedikitnya 25 kapal akan dikerahkan sejak H-15 hingga H+15 pada Idul Fitri nanti. Sejak bulan ini kapal tersebut sudah menjalani proses docking (penarikan dan penurunan kapal). "Kami prediksi penumpang tahun ini bisa mencapai 757.000 penumpang," kata Setyobudi Santosa, Direktur Operasional PT Pelni.
Tahun ini, Pelni menargetka kenaikan penumpang 7% dari tahun lalu. Nah, meski tarif naik jelang Lebaran, Pelni yakin animo masyarakat naik kapal Pelni tetap tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News