kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

Tarif Pesawat ke Aceh Melonjak, Susi Air Tegaskan Tak Jual Tiket Komersial


Rabu, 10 Desember 2025 / 14:50 WIB
Tarif Pesawat ke Aceh Melonjak, Susi Air Tegaskan Tak Jual Tiket Komersial
ILUSTRASI. Pesawat Susi Air jenis Cessna 208B Grand Caravan bersiap lepas landas di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (25/01). revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma menyebabkan beberapa maskapai penerbangan memindahkan operasionalnya sementara waktu ke Bandara Pondok Cabe demi lancarnya kegiatan operasional. KONTAN/Baihaki/25/01/2022


Reporter: Leni Wandira | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan transportasi udara meningkat tajam di Aceh setelah banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah. 

Di tengah kondisi darurat tersebut, publik dihebohkan dengan kabar melambungnya harga tiket pesawat yang disebut mencapai Rp 8 juta per orang untuk rute Bener Meriah–Rembele, Aceh. Informasi itu beredar luas melalui akun Instagram @kabaraceh dan menjadi viral.

Namun, Susi Air menegaskan tidak pernah menjual tiket reguler dengan tarif tersebut. Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, menjelaskan penerbangan yang dilayani maskapainya di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat seluruhnya adalah penerbangan perintis—bukan penerbangan komersial. Tiket penerbangan perintis ditetapkan pemerintah, karena sifatnya public service obligation (PSO).

Baca Juga: Lewat Program Gratis Ongkir, JNE Distribusikan 500 Ton Bantuan ke Aceh dan Sumatra

“Susi Air tidak menjual tiket di wilayah Provinsi Aceh, Sumbar, dan Sumut selain untuk penerbangan perintis. Selain perintis, tidak ada penerbangan lainnya, kecuali charter,” tulis Susi melalui akun X @susipudjiastuti, Selasa (9/12).

Penerbangan perintis adalah layanan bersubsidi pemerintah untuk membuka akses wilayah terpencil. Tarifnya ditentukan pemerintah dan jauh lebih rendah dibanding penerbangan komersial.

Sebaliknya, penerbangan charter adalah layanan sewa pesawat penuh dengan jadwal dan tujuan fleksibel sesuai permintaan penyewa. Tarifnya ditentukan berdasarkan biaya operasional dan tidak dijual per kursi, sehingga bisa jauh lebih mahal dalam kondisi mendesak.

Rincian Tarif Resmi Penerbangan Perintis Susi Air

Aceh – Sumut

  • Banda Aceh – Sinabang: Rp 672.200
  • Sinabang – Banda Aceh: Rp 584.440
  • Banda Aceh – Kutacane: Rp 675.530
  • Kutacane – Banda Aceh: Rp 582.770
  • Banda Aceh – Tapaktuan: Rp 637.790
  • Tapaktuan – Banda Aceh: Rp 550.030
  • Banda Aceh – Gayo Lues: Rp 566.750
  • Gayo Lues – Banda Aceh: Rp 473.990
  • Banda Aceh – Sabang: Rp 252.620
  • Sabang – Banda Aceh: Rp 164.860

Medan – Wilayah Lain

  • Medan – Singkil: Rp 458.990
  • Singkil – Medan: Rp 346.340
  • Medan – Gayo Lues: Rp 444.560
  • Gayo Lues – Medan: Rp 331.910
  • Medan – Takengon: Rp 554.450
  • Takengon – Medan: Rp 446.800
  • Medan – Mandailing Natal: Rp 702.080
  • Mandailing Natal – Medan: Rp 589.430

Kementerian Perhubungan menegaskan bahwa tarif hingga jutaan rupiah pada rute Kualanamu–Rembele bukan tarif penerbangan reguler, sebab tidak ada penerbangan komersial berjadwal di rute tersebut.

Baca Juga: KAI Gelar Promo 12.12 Beri Diskon 20% untuk Tiket Eksekutif Begini Caranya!

Menurut Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan, Asri Santosa, rute itu hanya dilayani penerbangan perintis Susi Air sekali seminggu, setiap Kamis. Lonjakan kebutuhan transportasi akibat bencana membuat banyak warga mendatangi Bandara Rembele untuk mencari akses keluar menuju Kualanamu.

Asri mengungkapkan, harga mahal yang beredar berasal dari inisiatif pihak perorangan yang mengoordinasi calon penumpang untuk melakukan charter pesawat.

“Untuk charter, seluruh proses pemesanan dan pembayaran merupakan kesepakatan langsung antara penumpang dan penyedia pesawat. Bandara tidak terlibat,” ujarnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, memastikan tidak ada maskapai yang menjual tiket reguler di luar jadwal perintis. Ia mengatakan lonjakan permintaan mendorong masyarakat berinisiatif mengatur penerbangan charter.

Untuk meredam tekanan kebutuhan transportasi, Ditjen Hubud meminta maskapai berjadwal mempertimbangkan penambahan kapasitas, baik melalui pembukaan rute baru maupun peningkatan frekuensi di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Rute ke Soekarno-Hatta dan Kualanamu menjadi prioritas.

“Kami mendorong maskapai menjaga tarif tetap wajar. Jika dimungkinkan, kami berharap adanya tarif khusus atau diskon kemanusiaan selama masa pemulihan bencana,” ujar Lukman.

Selanjutnya: Strategi Ciputra Life untuk Dorong Kinerja Asuransi Kesehatan pada 2026

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Noodle Fair 1-15 Desember 2025, Beli 2 Gratis 1 Nong Shim Ramyun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×