kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tarif sewa lahan di Muara Baru melejit


Selasa, 27 September 2016 / 11:10 WIB
Tarif sewa lahan di Muara Baru melejit


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Para pengusaha yang berada di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara mempertanyakan kenaikan harga sewa lahan yang ditetapkan Perum Perusahaan Perikanan Indonesia (Perindo) selaku pengelola pelabuhan tersebut.

Surat Keputusan (SK) soal kenaikan sewa lahan tersebut telah dikeluarkan pada 31 Agustus 2016 lalu dengan nilai yang mencengangkan. Jika sebelumnya tarif sewa lahan hanya Rp 780 juta per hektare (ha) per tahun, maka tarif sewa lahan terbaru mencapai Rp 3,2 miliar per ha per tahun atau naik 410%.

Tacmid Indomaguro, Ketua Paguyuban Pengusaha Perikanan Muara Baru menegaskan bahwa kenaikan tersebut tidak masuk akal dan merugikan para pengusaha. "Sekarang sudah ada dua perusahaan yang tidak bisa memperpanjang kontrak sewa lahan," katanya pada KONTAN, Senin (26/9).

Asal tahu saja, di kawasan Muara Baru, ada sekitar 71 industri pengolahan ikan untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor. Selain itu, di lokasi ini juga banyak terdapat cold storage untuk menampung ikan hasil tangkapan nelayan.

Bila tidak ada perubahan dari Perindo soal penetapan tarif tersebut, pengusaha akan merumahkan sekitar 10.000 karyawan karena bisnis berhenti beroperasi. Hal ini jelas menjadi sebuah kerugian karena selain industri yang sudah eksis, sejumlah perusahaan juga masih ada yang sedang tahap pembangunan industri mereka di wilayah ini juga terancam mundur.

Tacmid bilang, pengusaha pada dasarnya tak keberatan jika tarif sewa lahan naik asalkan dengan besaran yang mampu dijangkau pengusaha yakni sekitar 20% dari tarif sebelumnya dan bisa dievaluasi setiap tiga tahun.

Tachmid menyebut, kenaikan tarif sewa lahan dari Perindo ini dengan menghitung kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) wilayah tersebut yang diklaim naik mencapai empat kali lipat.

Tachmid menyebut, saat perumusan dan sosialisasi soal kenaikan sewa lahan ini, Perindo hanya memanggil perusahaan yang akan jatuh tempo dan tidak ada komunikasi dengan pelaku lain.

Guna memrotes kebijakan ini, Paguyuban Pengusaha Perikanan Muara telah menyurati Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meminta kelonggaran dan solusi dari masalah ini. Sayangnya, mereka tidak mendapatkan tanggapan.

Tidak putus asa, mereka datangi kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim pada Senin (19/9) pekan lalu untuk mengadukan nasib mereka. Tachmid bilang, Menko Maritim Luhut Pandjaitan berjanji bakal menjadi fasilitator pertemuan antara Perindo, KKP, dan Paguyuban. Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui kapan pertemuan tersebut bakal digelar.

Tarif terlalu murah

Hanya saja, Agung Pamujo, Sekretaris Perusahaan Perindo memastikan rencana kenaikan tarif sewa lahan ini sudah disosialisasikan kepada seluruh pelaku usaha di Muara Baru. Ia mengklaim, sosialisasi dilakukan sebanyak dua kali, dan memang ada penolakan dari pengusaha.
 
Agung menilai, kenaikan tarif tersebut sudah tepat karena tarif yang dikenakan selama ini terlalu murah dibandingkan kawasan industri perikanan lain, seperti Marunda dan Tanjung Priok yang per meter persegi mencapai Rp 200.000-Rp 300.000.

Toh, kenaikan tarif ini akan dilakukan secara bertahap tiap enam bulan sebesar 23% hingga mencapai angka sewa Rp 161.000 per meter persegi dari saat ini yang hanya Rp 41.000 per meter persegi. "Sudah terlalu lama pengusaha menikmati harga sewa murah," katanya.

Perindo akan menjadikan lokasi pelabuhan di wilayah Muara Baru sebagai industri perikanan percontohan dan bakal mengembangkan fasilitas yang lebih modern.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×