kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tarif Tiket KRL Jabodetabek Bakal Naik? Ini Jawaban Kemenhub


Rabu, 14 Desember 2022 / 04:30 WIB
Tarif Tiket KRL Jabodetabek Bakal Naik? Ini Jawaban Kemenhub
ILUSTRASI. Kemenhub memastikan, tidak akan ada penyesuaian (kenaikan) harga KRL Jabodetabek hingga akhir 2022. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan, beredar informasi bakal ada kenaikan harga tiket KRL Jabodetabek. Menjawab hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan, tidak akan ada penyesuaian (kenaikan) harga KRL Jabodetabek hingga akhir 2022.

Melansir infopublik.id, Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, mengimbau masyarakat agar tidak perlu kahwatir mengenai penyesuaian tarif tiket KRL. Sebab, saat ini Pemerintah melalui DJKA Kemenhub masih terus mengkaji ulang besaran tarif yang sesuai.

"Ini dilakukan agar tidak memberatkan masyarakat dan tidak terlalu membebankan anggaran PSO. Semoga tahun depan akan ada kabar baik mengenai tarif KRL ini," ujar Risal pada Selasa (13/12/2022).

Menurut Risal, kajian tentang penetapan tarif tersebut memang memperhatikan tingkat kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar tarif KRL, sekaligus menimbang beban operasional KRL dan kebutuhan subsidi Public Service Obligation (PSO) yang akan dianggarkan.

Baca Juga: Ini 2 Cara Naik KRL Tanpa Kartu Lewat LinkAja dan GoTransit

"Peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu dan pasti terjadi setiap tahunnya, sehingga membuat beban PSO terus meningkat untuk menstabilkan tarif KRL ini," urai Risal.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek. Salah satunya adalah terjadinya inflasi yang menyebabkan peningkatan komponen-komponen biaya yang dibutuhkan. 

Hal inilah yang kemudian menyebabkan subsidi PSO terus bertambah dan menjadi kontraproduktif terhadap upaya pembangunan yang masih terus berlangsung.

Menurut Risal, besaran anggaran yang dialokasikan ini akan lebih produktif jika disalurkan untuk pembangunan prasarana dan peningkatan pelayanan perkeretaapian di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Penumpang KA Pangrango Dapat Naik Dari Stasiun Bogor Mulai 1 Juni 2022

"Tarif KRL hari ini adalah hasil hitung-hitungan pada 2015, tentu sudah tidak relevan dengan hitungan hari ini. Namun kami memahami bahwa ekonomi masyarakat sangat terdampak dengan adanya pandemi, sehingga kajian lebih lanjut masih kami lakukan untuk menimbang penyesuaian tarif ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×