Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani memuji keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara yang mampu "mendaratkan" investor industri komponen otomotif asal Jepang yaitu PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (PT SAMI) di kota mebel itu. Padahal, Jawa Tengah bukanlah basis industri otomotif nasional.
"Peran pemda sangat menentukan keberhasikan investasi. Perannya sangat menarik investasi. Bupatinya (Jepara) langsung datangi pabriknya (PT SAMI) di Semarang untuk bikin pabrik di Jepara. Sekitar 1,5 tahun perizinannya bisa langsung bangun pabrik," ujar Franky, di Jakarta, Rabu (24/6).
Menurut Franky, apa yang dilakukan Pemda Kabupaten Jepara merupakan cermin pemerintah daerah yang pro investasi. Langkah Bupati Jepara datang langsung ke pabrik PT SAMI di Semarang menurut dia sama saja dengan langkah memberikan kepastian dan ke tengah para investor dalam berinvestasi, disamping menawarkan ketersediaan tenaga kerja yang mudah dilatih, tekun, teliti, dan upah yang kompetitif.
Hingga Mei 2015, PT SAMI di Jepara sudah mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2.572 orang dan 12.000 tenaga kerja tak langsung.
Nilai penjulan produksinya pun, kata dia, cukup besar mencapai US$ 123 juta untuk ekspornya dan US$ 32 juta untuk domestik. Sementara untuk impornya sebesar US$ 56 juta yang disumbang oleh tiga pabriknya di Jawa Tengah.
PT SAMI sendiri merupakan salah satu perusahaan dalam grup perusahaan dari Yazaki Corporation, perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang industri otomotif. Yazaki menguasai pasar domestik dan internasional atas produksi wiring harness atau rakitan kabel otomotif.
Sampai saat ini. Yazaki memiliki pabrik di 7 lokasi di Indonesia yaitu di Tangerang, Subang. Kabupaten Semarang. Kota Semarang, Jepara, Mojokerto, dan Pasuruan dengan total investasi sebesar 315 juta dollar AS serta menyerap tenaga kerja sebanyak 26.871orang. (Yoga Sukmana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News