Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu langkah optimalisasi go digital, Smesco menawarkan fasilitas baru bagi pelaku usaha UMKM. Berkolaborasi bersama JNE dan YukBisnis, Smesco akan menghadirkan Smesco Fulfillment Center.
Smesco Fulfillment Center akan membantu biaya ekspedisi atau logistik UMKM jadi lebih murah. Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menjelaskan, saat ini Fulfillment Center sudah mulai memasuki trial dengan beberapa UMKM yang tergabung.
Terletak di lantai 11 Gedung Smesco Indonesia, layanan ini akan berisikan 423 lemari simpan dengan 136.000 unit simpan produk UMKM. "Fisiknya memang masih dalam konstruksi jadi kita baru serah terima dengan JNE untuk kelengkapan tersebut, lalu mitra YukBisnis itu operatornya. Sementara masih test run dulu," kata Leo kepada Kontan.co.id, Jumat (27/8).
Baca Juga: Pemerintah anggarkan stimulus Rp 27,28 triliun bagi UMKM pada tahun depan
Ditargetkan Smesco Fulfillment Center akan secara penuh beroperasi di tahun depan. Leo menyebut, nantinya layanan tersebut akan mampu melayani hingga 3.000 UMKM. Adapun kapasitas pengiriman sebanyak 300.000 dan 150.000 invoice saban bulannya.
Jenis UMKM yang dapat memanfaatkan layanan Smesco Fulfillment Center mulai dari produk frozen food hingga non frozen food seperti fashion dan kriya. Namun Leo menegaskan kualitas produk UMKM yang mampu menggunakan layanan tersebut juga tetap menjadi perhatian.
"Kita bangun Fulfillment Center dan juga Siren.id ini kita pastikan 100% bahwa ini adalah 100% Indonesia," ungkapnya.
Smesco Fullfillment Center dimaksudkan untuk mendukung program sparctrade melalui Siren.id dalam meningkatkan transaksi produk UKM.
Siren.id adalah platform dropshipper dan platform reseller untuk memperluas jaringan pemasaran produk UMKM di pasar domestik.
Poin paling menarik dari Fulfillment Center ialah penawaran ongkos kirim yang murah se Pulau Jawa yaitu Rp 6.000 hingga Rp 9.000 per kilogram bagi produk UMKM.
"Fee kami ambil di penjualan, jadi kalau ngga ada penjualan ngga ada fee. Kitakan semangatnya non-profit. Dari logistik kita ngga ambil fee," kata Leo.
Adapun untuk SOP teknis penggunaan Fulfillment Center saat ini sedang digodok Smesco. Dimana nantinya pada kuartal tiga tahun ini akan digelar komunikasi dengan pelaku usaha dan asosiasi terkait Fulfillment Center.
Baca Juga: Smesco targetkan digitalisasi 158.000 UMKM hingga tahun 2023