Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) resmi melakukan divestasi dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas total 200 MW, yaitu PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) di Minahasa dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) di Gorontalo.
Penjualan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (14/11/2024), dengan PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA) sebagai pembeli, yang memiliki afiliasi dengan Hilmi Panigoro dan Benny Setiawan. Nilai transaksi ini mencapai US$144 juta.
Juli Oktarina, Direktur TBS Energi Utama, menyatakan bahwa hasil penjualan akan diterima dalam bentuk kas, yang jauh melebihi investasi awal sebesar US$87,4 juta.
Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) Perkuat Bisnis di Singapura dan Indonesia
"Transaksi ini akan memberikan arus kas yang positif bagi perusahaan meski tercatat sebagai kerugian non-kas sebesar sekitar US$77 juta dalam laporan keuangan," jelasnya dalam paparan publik, di Jakarta, Kamis (14/11).
Divestasi ini sejalan dengan upaya TBS Energi untuk mempercepat transformasi bisnis menuju energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka mengurangi emisi karbon perusahaan.
Dengan divestasi PLTU ini, TOBA memperkirakan pengurangan emisi karbon sebesar 1,3 juta ton CO2, sehingga mendukung target TBS 2030 untuk menjadi perusahaan hijau dan berkelanjutan.
Hasil divestasi akan dialokasikan untuk memperkuat investasi dalam sektor berkelanjutan, termasuk pengembangan proyek EBT, manajemen limbah, dan kendaraan listrik.
Sebelumnya, perseroan mengakuisisi perusahaan di Singapura, Sembcorp Environment Pte Ltd (SEPL). TOBA menggelar aksi ini melalui entitas usahanya di Singapura, SBT Investment 2 Pte Ltd (SBT 2). Pelaksanaan transaksi ini akan memperkuat posisi TOBA di sektor pengelolaan limbah regional dan solusi lingkungan, serta memperkuat posisi keuangan TOBA.
TOBA juga melihat divestasi ini sebagai langkah untuk mengurangi utang konsolidasi hingga lebih dari 70%, yang akan meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam membiayai proyek-proyek berkelanjutan.
Divestasi ini merupakan kelanjutan dari strategi TBS Energi untuk mengembangkan portofolio energi terbarukan, setelah pada 2021 melepas saham di PT Paiton Energy.
"Sejak dimulainya transformasi ini pada 2021, TBS Energi Utama secara bertahap menyesuaikan bisnisnya untuk mencapai aspirasi menjadi perusahaan berkelanjutan. Kami optimis bahwa langkah ini akan semakin mendekatkan TOBA pada tujuan jangka panjang dalam sektor energi hijau," tambah Juli.
Selanjutnya: Harga Pangan Terkini di Jambi 14 November 2024: Beras Naik, Cabai Merah Turun
Menarik Dibaca: 3 Cara Cek NIP KTP Penerima Bansos Paling Mudah dan Anti Ribet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News