kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Teka-teki dirut PTPN III setelah Elia ke Pertamina


Kamis, 16 Maret 2017 / 19:13 WIB
Teka-teki dirut PTPN III setelah Elia ke Pertamina


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Keputusan pemerintah mengangkat Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) membuat posisi Dirut Holding PTPN kini kosong. Teka-teki baru muncul perihal siapa yang berkapasitas dan berpotensi menduduki posisi nomor satu di PTPN Holding yang membawa XIV PTPN.

Sejumlah pihak menilai Elia Massa merupakan sosok yang sangat dominan dan berpengaruh di BUMN. Bahkan terpilihnya Elia Massa sebagai Dirut Pertamina ditenggarai karena berhasil memajukan menyatukan XIV PTPN dalam satu managemen yang solid. Dan sampai saat ini, belum ada sosok yang sekaliber Elia Massa di PTPN.

"Saya menduga calon pengganti Dirut Holding PTPN berasal dari luar PTPN dan mereka dari kalangan profesional," ujar salah seorang Direktur Utama BUMN yang enggan disebutkan namanya kepada KONTAN, Kamis (16/3).

Ia menilai saat ini Menteri BUMN Rini Soemarno lebih banyak menjadikan faktor profesionalitas sebagai dasar menentukan pimpinan di perusahaan milik negara. Ia bilang bila sebelumnya faktor politik turut menjadi pertimbangan pengangkatan Dirut BUMN, tapi di bawah kepemimpinan Rini dan Presiden Joko Widodo, faktor obyektif dan kemampuan kerja menjadi pertimbangan utama menduduki posisi strategis di BUMN.

"Saya kira dasar penunjukkan pak Massa Manik sebagai Dirut BUMN sudah disiapkan dari awal karena beliau punya kompetensi mumpuni," tambahnya.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan enggan mengomentari siapa orang yang mumpuni menjadi nahkota PTPN III. "Kami tidak bisa mengomentari itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×