Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Keputusan pemerintah mengangkat Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) membuat posisi Dirut Holding PTPN kini kosong. Teka-teki baru muncul perihal siapa yang berkapasitas dan berpotensi menduduki posisi nomor satu di PTPN Holding yang membawa XIV PTPN.
Sejumlah pihak menilai Elia Massa merupakan sosok yang sangat dominan dan berpengaruh di BUMN. Bahkan terpilihnya Elia Massa sebagai Dirut Pertamina ditenggarai karena berhasil memajukan menyatukan XIV PTPN dalam satu managemen yang solid. Dan sampai saat ini, belum ada sosok yang sekaliber Elia Massa di PTPN.
"Saya menduga calon pengganti Dirut Holding PTPN berasal dari luar PTPN dan mereka dari kalangan profesional," ujar salah seorang Direktur Utama BUMN yang enggan disebutkan namanya kepada KONTAN, Kamis (16/3).
Ia menilai saat ini Menteri BUMN Rini Soemarno lebih banyak menjadikan faktor profesionalitas sebagai dasar menentukan pimpinan di perusahaan milik negara. Ia bilang bila sebelumnya faktor politik turut menjadi pertimbangan pengangkatan Dirut BUMN, tapi di bawah kepemimpinan Rini dan Presiden Joko Widodo, faktor obyektif dan kemampuan kerja menjadi pertimbangan utama menduduki posisi strategis di BUMN.
"Saya kira dasar penunjukkan pak Massa Manik sebagai Dirut BUMN sudah disiapkan dari awal karena beliau punya kompetensi mumpuni," tambahnya.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan enggan mengomentari siapa orang yang mumpuni menjadi nahkota PTPN III. "Kami tidak bisa mengomentari itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News