kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Teka teki siapa sebenarnya Omega, sang importir Harry Potter


Sabtu, 23 Juli 2011 / 10:05 WIB
Teka teki siapa sebenarnya Omega, sang importir Harry Potter
ILUSTRASI. Mulai akhir pekan ini, berikut bracket dan jadwal babak playoff MPL ID Season 6


Reporter: Maria Rosita | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Dahaga pecinta film akan segera terpuaskan. Saat ini perusahaan importir film PT Omega Film sedang memproses importasi film Hollywood. Meski perusahaan ini masih seumur jagung, tapi namanya begitu santer lantaran berhasil mengantongi izin impor film. Sebenarnya, siapakah Omega Film itu?

Berdasarkan penelusuran KONTAN, Omega yang berada di Jl Wahid Hasyim No 76, Jakarta terletak hanya sepelemparan batu dari kantor PT Nusantara Sejahtera Raya atau Grup 21 Cineplex.

Jumat siang (22/7), Ajay Fulwani, pemilik Omega sedang tidak berada di tempat. Ia justru tengah berada di PT Amero Mitra Film, importir milik Grup 21 yang berlokasi di Gedung Inter Asia Film, Jalan Wahid Hasyim No 96. "Kantor saya di sana, yang nomor 76," tutur Ajay kepada KONTAN.

Amero adalah satu dari tiga perusahaan impor film milik Grup 21 Cineplex yang sedang dalam banding di pengadilan pajak. Importir film lain milik Grup 21 Cineplex ialah PT Satrya Perkasa Esthetika Film dan PT Camila Internusa Film.

Toh, Ajay menjamin, perusahaan yang berdiri Mei 2011 itu tak terkait dengan Grup 21 Cineplex. "Omega bukan Grup 21 Cineplex," tandasnya.

Namun suasana di kantor Omega menunjukkan hal berbeda. Menurut salah satu karyawan Amero, Omega belum memiliki banyak pegawai. "Karyawannya kalau enggak dari Amero, Satrya, dan Camila," ujarnya. Kantor Omega baru akan diisi pekan depan.

"Sama aja, cuma beda gedung. Pak Ajay bolak-balik antara Amero-Omega karena dia bosnya,” ungkap salah seorang yang ada di kantor itu.

Bantah monopoli

Tapi Jimmy Heryanto Direktur 21 Cineplex mengukuhkan pernyataan Ajay. "Grup 21 tidak punya saham di Omega," ungkap Jimmy. Namun dia menegaskan, Omega bukanlah importir bermasalah.

Hal yang sama juga diungkapkan Anityo, Direktur 21 Cineplex. "Namun, memang pemilik Omega ada hubungan saudara dengan pemegang saham 21," tutur Anityo.

Menurutnya, hal itu tidak melanggar aturan di Indonesia sebab Grup 21 tak akan melakukan monopoli. "Kami memutar film dari importir mana pun selama cocok," kata dia. Saat ini 21 Cineplex memutar film dari enam importir.

Sementara David Hilman, Presiden Direktur PT Graha Layar Prima (Blitzmegaplex) mengatakan, terafiliasinya Omega dengan Grup 21 Cineplex membuat bisnis film tidak sehat. "Pemainnya itu-itu saja. Harusnya lebih fair dan tidak memonopoli," keluhnya.

Blitzmegaplex berniat menjalin kerjasama dengan Omega demi memuaskan penonton. Hingga kini keduanya belum meneken kontrak. "Udah lama ingin ketemu dan sign contract, tapi belum jadi," tukas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×