Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), emiten konsumer otomotif dan transportasi, akhirnya merilis laporan keuangan tidak diaudit untuk kuartal I-2025.
MPMX mencatat, pendapatan konsolidasian sebesar Rp 3,998 triliun. Realisasi tersebut tumbuh moderat 3% secara tahunan atau YoY. Kenaikan tersebut ditopang oleh segmen distribusi dan ritel sepeda motor.
Namun, laba bersih konsolidasian MPMX turun 7% menjadi Rp 154 miliar di kuartal I-2025. Penurunan ini dipicu oleh pelemahan pada bisnis asuransi dan transportasi serta meningkatnya beban operasional.
Sementara itu, laba operasional MPMX juga terkoreksi 7% YoY menjadi Rp170 miliar pada periode Januari-Maret 2025.
“Kondisi makro yang menantang serta penurunan kinerja di beberapa sektor memberi tekanan pada profitabilitas. Namun, kami tetap mampu menjaga fondasi keuangan yang sehat,” ujar Beatrice Kartika, Group CFO MPMX, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (2/5).
Baca Juga: Mitra Pinasthika (MPMX) Mencatatkan Kinerja Positif Sepanjang Tahun 2024
Segmen distribusi dan ritel kendaraan roda dua tetap menjadi penopang utama, dengan pendapatan naik 3% YoY menjadi Rp 3,934 triliun.
MPMMotor mencatat, pertumbuhan 7% YoY berkat volume penjualan stabil dan kenaikan harga jual rata-rata, sementara MPMulia mencatat kenaikan 2% di tengah kontraksi pasar sepeda motor nasional sebesar 3% YoY.
Segmen purnajual juga mencatatkan kinerja positif. Pendapatan distributor naik 3% YoY, sedangkan pendapatan ritel tumbuh 34% YoY, didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan jasa servis. Laba kotor dari lini ini mencapai Rp 316 miliar, naik 3% YoY, dengan margin yang relatif stabil.
Sementara itu, bisnis asuransi melalui MPMInsurance menghadapi penurunan pendapatan premi bersih sebesar 6% YoY menjadi Rp 67 miliar, terutama akibat penurunan dari lini kendaraan bermotor.
Di sektor transportasi, MPMRent mencatatkan pertumbuhan pendapatan 5% YoY, meskipun tekanan margin menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14% YoY.
Segmen jasa keuangan, yang diwakili oleh Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI), mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 21% YoY, akibat penghentian lini pembiayaan mobil dan korporasi. Namun, efisiensi biaya berhasil menekan kerugian bersih sebesar 6% YoY.
“MPMX akan terus memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, dan mengoptimalkan kontribusi dari seluruh lini bisnis. Fokus kami adalah mempertahankan stabilitas operasional dan keuangan di tengah dinamika pasar,” tutup Beatrice.
Selanjutnya: Promo Superindo Hari Ini 2-4 Mei 2025, Jeruk Baby Shantang-Mamy Poko Diskon 40%
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 2-4 Mei 2025, Jeruk Baby Shantang-Mamy Poko Diskon 40%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News