kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Teknologi STAL yang Dikembangkan PURE Siap Masuki Tahap Komersialisasi


Senin, 11 April 2022 / 17:20 WIB
Teknologi STAL yang Dikembangkan PURE Siap Masuki Tahap Komersialisasi
ILUSTRASI. Pengolahan logam dan mineral PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trinitan Metals & Minerals Tbk (PURE) menggandeng perusahaan teknologi asal China untuk mengembangkan ekstraksi Nikel dan Kobalt berbasis hidrometalurgi bernama Step Temperature Acid Leach (STAL). Adapun kabar terkini, pihaknya telah melewati proses pilot stage dan dinyatakan siap  memasuki tahap komersialisasi. 

Teknologi STAL merupakan teknologi pengolahan nikel secara hidrometalurgi milik PT Hydrotech Metal Indonesia (HMI) yang merupakan entitas bisnis yang merupakan bagian dari Trinitan Group. HMI didirikan pada 2020 yang fokus pada kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) teknologi pengolahan mineral di Indonesia. 

Pihaknya bekerja sama dengan Beijing MicroPower Technologies (MIP) sebuah perusahaan teknologi di China, mulai dari pengembangan teknologi STAL, pembangunan pilot plant STAL Technology hingga pilot Plant tersebut berhasil menghasilkan ekstraksi produk nikel dan produk sampingannya. 

Asal tahu saja, teknologi STAL yang dikembangkan PURE telah divalidasi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolgi (BPPT), Kementerian ESDM, dan JGC Corporation, sebuah perusahaan engineering procurement, and consulting (EPC) dari Jepang. 

Baca Juga: Kembangkan smelter, Trinitan Metals & Minerals (PURE) setor modal ke anak usaha

Direktur Utama PT Trinitan Metals and Minerals Tbk, Widodo Sucipto mengungkapkan, kerja sama antara PURE dan MIP telah berlangsung dengan baik. “Untuk pengembangan STAL kami sudah melewati proses pilot stage dan STAL dinyatakan siap untuk diimplementasikan pada commercial stage,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/4). 

Widodo bilang, melalui kerja sama ini diharapkan pengembangan teknologi yang dilakukan tidak hanya berhenti pada pengembangan STAL dan ekstraksi nikel, namun juga pada pengembangan teknologi ekstraksi produk-produk turunannya dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan dan value creation dari laterite ore. Pasalnya, karena laterite ore memiliki karakteristik berbagai metal seperti Fe, Al, dan lain-lain yang dapat diekstraksi.

Sedikit informasi, salah satu kelebihan teknologi STAL adalah penggunaan sistem modular, dengan output minimum sekitar 1.800 tpa (ton per annual) serta belanja modal (Capex) lebih rendah. Sistem ini akan memberikan kemudahan bagi para pemilik IUP berskala kecil. Jika di kemudian hari mereka ingin meningkatkan kapasitas produksinya, hanya tinggal melakukan penambahan line saja. 

Adapun limbah yang dihasilkan dari teknologi ini memiliki kadar asam yang rendah sehingga memungkinkan untuk diolah kembali. Teknologi ini juga dapat menjawab permasalahan pemerintah Indonesia mengenai pengelolaan limbah pertambangan dan eksplorasi tambang. 

Keseriusan PURE untuk memacu pengembangan teknologi STAL ini juga tercermin dari keputusan manajemen Perusahaan yang mengalokasikan sebagian dana hasil Initial Public Offering (IPO) untuk membiayai proses pengembangan teknologi ini. 




TERBARU

[X]
×